Home / Ragam Berita / Wana Kertih, umat Hindu di Papua menanam pohon

Wana Kertih, umat Hindu di Papua menanam pohon

Panitia Hari Raya Nyepi 1947 tingkat Provinsi dan Kota Jayapura menanam pohon dalam rangka pelaksanaan Wana Kertih. (TIFAPOS.id/La Ramah)

TIFAPOS.id – Pelaksanaan Wana Kertih dalam dalam rangka menanam sejuta pohon oleh umat Hindu merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghijaukan kembali lahan yang terdegradasi, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan merupakan langkah untuk mengembalikan kehijauan daerah.

Tetapi juga mencakup aspek spiritual, edukatif, dan responsif terhadap tantangan lingkungan saat ini.

Panitia Hari Raya Nyepi 1947 tingkat Provinsi dan Kota Jayapura bersama lembaga Hindu di Papua mengambil bagian dalam pelaksanaan Wana Kertih.

Seperti, PHDI Provinsi Papua dan PHDI Kota Jayapura, WHDI Provinsi Papua, dan WHDI Kota Jayapura.

Serta, Badan Darma Dana Provinsi Papua, pemuda Hindu, dan umat Hindu di Kota Jayapura, dan Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua.

Panitia Hari Raya Nyepi 1947 tingkat Provinsi dan Kota Jayapura menanam pohon dalam rangka pelaksanaan Wana Kertih. (TIFAPOS.id/La Ramah)

Kegiatan tersebut diikuti oleh umat Hindu dari Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura.

Mereka menanam 100 bibit pohon, diantaranya durian, matoa, sirsak, dan kelapa. Ini ditanam di atas tanah seluas tiga hektar di lokasi Pura Prajepati Koya Barat, Kota Jayapura.

“Wana Kertih mengacu pada pelestarian hutan sebagai sumber kehidupan dan spiritualitas,” ujar Ketua PHDI Provinsi Papua, I Komang A. Wardana, S.E., M.M di Jayapura, Sabtu (15/3/2025).

Melalui kegiatan ini, ia berharap, umat Hindu dapat menciptakan lingkungan yang seimbang dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai ajaran Hindu.

Diantaranya, implementasi ajaran Tri Hita Karana, yang menekankan pentingnya keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Sebelumnya, pelaksanaan Wana Kertih dalam rangka Hari Raya Nyepi 1946, diawali dengan kerja bakti bersama.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *