Vaksin polio. (TIFAPOS/Ist)
TIFAPOS.id – Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus yang menular. Paparan virus ini memicu cedera saraf yang beresiko menyebabkan kelumpuhan, dan kesulitan bernafas hingga kematian.
Gejala lainnya bila terkena virus polio, yaitu demam, nyeri menelan, nyeri kepala, muntah, lemas, dan meningitis. Bahkan, jika terpapar virus polio 95 hingga 99 persen pengidap polio tidak mengalami gejala.
Meskipun penyakit ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, bukan berarti orang dewasa tidak beresiko terpapar penyakit polio yang disebabkan oleh virus polio.
Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Papua sebagai lembaga masyarakat memilki peran penting, salah satunya mencegah dari penyakit seperti polio.
Melibatkan Puskemas Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, bidan, dan dokter, WHDI Provinsi Papua melaksanakan imunisasi polio kepada anak-anak di PAUD Gayatri dan Pasraman Niketan Kota Jayapura.
Kegiatan ini dalam rangka mendukung program pemerintah guna mencegah penyakit polio. Kegiatan ini juga sekaligus melaksanakan program kerja WHDI Provinsi Papua di bulan Pekan Imunisasi Polio (PIN) 2024, yang sudah dicanangkan di Kota Jayapura.
Diawali dengan penyuluhan tentang imunisasi polio oleh dr.Made Hery Yuliani M.A., yang bertujuan mengingatkan masyarakat untuk gencar melakukan pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyakit polio.
Selanjutnya, dilaksanakan pemberian tetes polio oleh bidan Ni Wayan Subadi,A.Md.Kep. Hasil yang diproleh ada 15 anak yang diberikan tetes polio. Ini dikarenakan ada anak PAUD yang sudah dapat di posyandu, dokter praktek, dan di sekolah umum.
“Tujuan dilaksanakanya kegiatan ini adalah untuk mencegah anak-anak PAUD dan anak Pasraman terkena penyakit polio atau lumpuh layuh yang bisa membuat kelumpuhan bahkan kematian,” ujar Ketua WHDI Provinsi Papua Ni Ketut Kabeningsih,S .Pd.,M.M.Pd dalam rilisnya di Pura Agung Surya Bhuvana, Kota Jayapura, Minggu (9/6/2024)
Melakukan pencegahan yang tepat menjadi tindakan yang efektif untuk menghindari paparan virus penyebab polio yang penyebarannya melalui kontak langsung, seperti mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan fases yang mengandung virus polio.
Saat ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit polio. Namun, penyakit polio bisa diatasi dengan melakukan beberapa perawatan yang sesuai dengan anjuran dokter, seperti melakukan bed rest (istirahat cukup), memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit.
Kemudian diberikan obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks, antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih, mesin yang membantu pernapasan, dan fisioterapi untuk melindungi tubuh dari penyakit polio sejak dini.
Selain dapat dicegah dengan pemberian vaksin, penyakit polio dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dengan rajin cuci tangan pakai sabun dan tidak buang air besar sembarangan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jayapura menargetkan 66.163 anak usia 0-7 tahun mendapatkan vaksin polio atau dari Mei-September 2024. Agar target bisa terpenuhi, sosialisasi dan edukasi upaya yang dilakukan.
Masyarakat Kota Jayapura juga diminta kerjasamanya untuk segera melapor kepada petugas Dinas Kesehatan Kota Jayapura bila menemukan anak usia 0-7 tahun dengan gejala lumpuh layuh mendadak.
“Saya selaku Ketua WHDI Provinsi Papua mengucapkan terimakasih kepada Puskesmas Tanjung Ria, dokter, bidan, dan bapak/ibu orang tua yang peduli akan kesehatan buah hati tercinta. Mari kitong imunisasi biar anak-anak kita terbebas dari polio,” ujar Ni Ketut Kabeningsih.






