Home / Opini / Uni Soviet bisa memiliki nuklir karena orang ini

Uni Soviet bisa memiliki nuklir karena orang ini

Klaus Fuchs. (TIFAPOS/police photograph.jpg – Wikimedia Commons)

TIFAPOS.id – Seorang fisikawan teoretikal dan mata-mata atom Jerman yang didakwa pada 1950, karena memberikan informasi Proyek Manhattan Amerika, Inggris, dan Kanada kepada Uni Soviet saat dan tak lama Perang Dunia Kedua.

Dia adalah Emil Julius Klaus Fuchs (1911–1988), seorang fisikawan yang bekerja untuk proyek atom milik Inggris. Ia adalah orang yang membocorkan informasi-informasi tentang proyek atom Inggris ke Uni Soviet.

Dikutip dari Quora melalui Farhan M. Adyatma, Selasa (30/7/2024) pada tahun 1933, pria kelahiran Jerman ini melarikan diri ke Inggris karena ia termasuk orang yang menentang Partai Nazi di Jerman.

Profesinya adalah sebagai seorang fisikawan dan menerbitkan beberapa makalah di Inggris. Klaus Fuchs juga melakukan kontak dengan orang-orang di partai komunis, karena Klaus Fuchs adalah orang yang bersimpati pada komunisme.

Dia terlibat dalam proyek atom milik Inggris, proyek tersebut bersifat rahasia dan Klaus Fuchs sendiri sudah disumpah untuk merahasiakan proyek yang tengah dikerjakannya.

Pada tahun 1944, Klaus Fuchs menjadi perwakilan Inggris untuk membantu proyek nuklir milik Amerika Serikat.

Dia ditugaskan di Los Alamos, New Mexico. Inggris dan Amerika Serikat memang saling bekerja sama dalam proyek nuklir, kedua negara tersebut melakukannya tanpa memberi tahu Uni Soviet.

Laboratorium Los Alamos pada tahun 1995. – TIFAPOS/Los Alamos aerial view.jpeg – Wikimedia Commons

“Di Los Alamos, Klaus Fuchs mendapatkan banyak akses informasi tentang proyek super rahasia itu,” ujar Farhan.

Di saat yang sama, dia membagikan informasi-informasi rahasia proyek nuklir tersebut ke Uni Soviet. Klaus Fuchs sama sekali tidak kesulitan dalam menyampaikan informasi-informasi rahasia itu ke Uni Soviet.

Sepanjang Perang Dunia II bergulir, Klaus Fuchs tidak pernah dicurigai atau ditangkap karena tindakan spionase yang telah dilakukannya.

Justru namanya semakin dikenal sebagai fisikawan papan atas di Inggris. Ketika Perang Dunia II berakhir, ia masih meneruskan pekerjaannya sebagai fisikawan di Inggris dan masih mengirimkan informasi-informasi penting ke Uni Soviet.

Tetapi pada tahun 1949, Venona project yang merupakan sebuah program kontra-intelijen milik Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Klaus Fuchs telah berkomunikasi dengan Uni Soviet.

Inggris awalnya tidak percaya akan hal itu mengingat kontribusi Klaus Fuchs yang sangat besar bagi proyek Inggris.

Klaus Fuchs. – TIFAPOS/Nuclear Museum

Pada Februari tahun 1950, Klaus Fuchs akhirnya ditangkap. Pada saat itu, ia menjabat sebagai pejabat senior di Atomic Energy Research Establishment di Harwell, Inggris.

Awalnya, Klaus Fuchs menyangkal bahwa dirinya adalah seorang mata-mata. Tetapi tidak lama kemudian ia mengakui semua tindak kejahatan berupa spionase yang telah dilakukannya selama ini.

Klaus Fuchs pun akhirnya diseret ke pengadilan Inggris. Ia dijatuhi hukuman penjara selama 14 tahun oleh Ketua Mahkamah Agung Inggris yang bernama Rayner Goddard (1877–1971) atas tindakan spionase yang telah dilakukannya selama ini.

Setalah ditahan selama 14 tahun di Britania Raya, ia bermigran ke Jerman Timur di mana ia meneruskan kariernya sebagai fisikawan dan pemimpin sainstifik.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *