Home / Ragam Berita / Tugas pokok penyuluh agama adalah pembinaan spiritual dan moral

Tugas pokok penyuluh agama adalah pembinaan spiritual dan moral

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura Ani Matdoan membuka kegiatan coffee morning FKUB menyapa penyuluh agama Kota Jayapura. (TIFAPOS/Istimewa)

TIFAPOS.id – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura Ani Matdoan salah satu tugas pokok dari penyuluh agama adalah memberikan pembinaan spiritual dan moral kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Ani Matdoan dalam coffee morning Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menyapa penyuluh agama Kota Jayapura di Hotel Park Side Waena, Kota Jayapura, Senin (9/9/2024), dengan tema “bersama penyuluh agama, kita mantapkan moderasi beragama dan hidup sehat”.

Dikatakan Ani Matdoan, penyuluh agama mengajarkan tentang nilai-nilai agama, seperti etika, moralitas, dan kualitas hidup yang baik agar menjalani hidup sesuai tuntunan agama masing-masing.

“Ditengah isu-isu penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dan pernikahan usia dini, penyuluh agama dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan bagi masyarakat agar menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama mereka,” ujarnya.

Dikatakan Ani Matdoan, penyuluh agama merupakan jabatan fungsional (ketarampilan dan keahlian) yang termaksud dalam rumpun keagamaan dan pendidikan.

Selain itu, dilanjutkannya, penyuluh agama menjadi teladan di tengah masyarakat, mampu berinteraksi, dan memiliki integritas yang tinggi terutama dalam pembinaan keagamaan dan pendidikan.

“Penyuluh agama adalah individu yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ajaran agama tertentu dan bertugas menyampaikan pesan-pesan keagamaan dalam membantu masyarakat menghadapi permasalahan sosial dan moral,” ujarnya.

Ani Matdoan berharap penyuluh agama di Kota Jayapura terus mengembangkam kompetensi terutama mengolah dan mengelola pesan-pesan atau materi yang akan disampaikan kepada masyarakat.

“Jangan sampai penyuluh agama menggunakam bahasa yang berbelit-belit dan tidak dipahami masyarakat. Bukannya mengerti, tapi membuat masyarakat bingung dengan apa yang disampaikan,” ujarnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *