Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, Aser Obet Kambuaya mewakili Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H meresmikan kegiatan pelatihan GTA. (TIFAPOS/La Ramah)
TIFAPOS.id  Pemerintah Kota Jayapura dan Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Makassar bekerjasama dalam peningkatan kompetensi ASN (aparatur sipil negara).
Kerja sama tersebut berupa diklat/pelatihan government transformasion academy (GTA), yaitu junior office operator, pemanfaatan AI di pemerintahan, dan Dasar TIK untuk Media Informasi.
Kegiatan yang berlangsung di aula SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura, Senin (19/5/2025) dirangkaikan dengan sosialisasi Indeks Masyarakat Digital Indonesia.
Pelatihan ini melibatkan ASN dari 35 organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura dan pihak sekolah terutama yang terkait dengan transformasi digital dan pelayanan publik.

Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BBPSDMP) Kominfo Makassar, Drs. Baso Saleh, M.I.Kom, mengatakan pelatihan GTA adalah program pengembangan sumber daya manusia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Ia juga mengatakan, meningkatkan kompetensi digital pegawai pemerintah, agar mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien.
Selain itu, mendukung akselerasi transformasi digital di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, dan memperkuat pelayanan publik melalui penguasaan teknologi digital.
Ia juga mengatakan, meningkatkan produktivitas kerja dengan penggunaan berbagai aplikasi digital yang relevan, seperti kolaborasi dokumen, formulir online, presentasi berbasis AI, kelas online, dan pembuatan website.
Membantu peserta menyajikan informasi dan materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, khususnya bagi tenaga pendidik dan memperluas jaringan kerja dan berbagi pengalaman dengan peserta lain dari berbagai instansi pemerintah.
Serta, mendukung percepatan transformasi digital di lingkungan pemerintahan sehingga pelayanan publik menjadi lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Selain itu, pelatihan ini memberikan porsi praktik yang besar (sekitar 90%), sehingga peserta dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pekerjaan sehari-hari. Pelatihan juga menekankan pentingnya moral dan etika dalam penggunaan teknologi informasi.
“GTA menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor publik dalam menghadapi era digital,” ujar Baso.

Kesempatan tersebut, Baso mengatakan, materi yang diajarkan dalam pelatihan GTA meliputi beberapa tema utama, yaitu junior office operator, pemanfaatan AI di pemerintahan, dan Dasar TIK untuk Media Informasi.
Dijelaskan Baso, junior office operator atau asisten kantor junior seorang operator yang melakukan tugas administrasi kantor umum seperti menangani surat, fotokopi, memindai, mengelola persediaan, menjawab telepon, menyapa pengunjung, dan mengatur pertemuan.
Mereka mendukung kelancaran operasi kantor dengan membantu resepsi dan staf lainnya, memelihara peralatan dan stok kantor, dan mengelola tugas administrasi dasar seperti pengarsipan dan entri data.
Keterampilan kunci termasuk kemahiran komputer dasar (Microsoft Office, Google Workspace), komunikasi yang baik, manajemen waktu, dan kemampuan untuk bekerja secara kooperatif dalam sebuah tim.
Program sertifikasi ada untuk memvalidasi kompetensi ini, yang mencakup penggunaan perangkat lunak kantor, manajemen dokumen, penjadwalan, dan soft skill seperti pemecahan masalah dan kerja tim.
Peran ini adalah entry-level, berfokus pada tugas-tugas rutin di bawah pengawasan, menawarkan pengalaman untuk pengembangan karir dalam administrasi kantor.
“Operator kantor junior adalah peran administratif tingkat pemula yang bertanggung jawab untuk mendukung fungsi kantor sehari-hari melalui tugas administrasi, resepsi, dan organisasi, membutuhkan keterampilan perangkat lunak kantor dasar dan kemampuan interpersonal yang baik,” ujar Baso.
Sementara, pemanfaatan AI di pemerintahan meliputi berbagai aspek yang bertujuan meningkatkan efisiensi, kualitas layanan, dan pengambilan keputusan.
Diantaranya, efisiensi administrasi yaitu AI mengotomatisasi tugas rutin seperti pemrosesan dokumen, pengolahan data, dan analisis kebijakan, sehingga pegawai dapat fokus pada pekerjaan bernilai tambah dan mengurangi biaya operasional.
Selain itu, peningkatan layanan publik, yaitu dengan teknologi chatbot dan pemrosesan bahasa alami, pemerintah dapat memberikan layanan yang lebih responsif dan cepat kepada masyarakat, serta memahami kebutuhan publik secara lebih baik melalui analisis data.
Serta, transformasi digital dan smart government, yaitu AI dan Big Data digunakan dalam layanan digital pemerintah untuk memperbaiki kualitas layanan, mendukung perumusan strategi, pengelolaan risiko, pengecekan kepatuhan, dan pengukuran kinerja instansi.
Sementara, Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk media informasi di lingkungan pemerintah, yaitu pengelolaan teknologi yang terstruktur dan terintegrasi.
Dengan fokus pada transparansi, akuntabilitas, peningkatan kapasitas SDM, serta penyebaran informasi yang efektif melalui media komunikasi publik yang dikelola secara profesional.
Ia juga mengatakan, media komunikasi publik adalah saluran informasi yang digunakan untuk komunikasi publik, baik langsung maupun tidak langsung, yang dikelola oleh pemerintah daerah untuk mendiseminasikan informasi kepada masyarakat.
“Government Transformation Academy adalah pelatihan strategis untuk memperkuat kompetensi digital ASN dan aparat pemerintah dalam rangka transformasi digital pemerintahan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Baso.
Plt Sekretariat BKPP Kota Jayapura, Wasronah, S.Sos., M.Si, mengatakan kegiatan tersebut sudah dimulai dari 2022, saat itu bekerjasama dengan Kominfo Pusat.
Ia juga mengatakan, peserta sebanyak 140 orang dibagi ke empat kelas yaitu junior office operator dan Dasar TIK untuk Media Informasi masing-masing lima hari dengan jumlah jam pelajaran 40, dan pemanfaatan AI di pemerintah dilangsungkan empat hari atau 39 jam pelajaran.
Didampingi Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kota Jayapura, Sri Wahyuni, S.E, Wasronah mengatakan, pelatihan diselenggarakan selama beberapa hari dengan fokus pada peningkatan kompetensi digital mulai dari basic skill.
Selain itu, intermediate skill, hingga advance skill untuk pengambil keputusan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat digitalisasi di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura.

Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, Aser Obet Kambuaya mewakili Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H, berharap pelatihan GTA dapat memperkuat kompetensi digital ASN, sehingga mampu menjalankan transformasi digital pemerintahan secara efektif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pelatihan ini juga diharapkan mendorong ASN menjadi lebih inovatif, akuntabel, dan kolaboratif dalam penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik sesuai Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang SPBE.
“Harapannya, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan skill teknis ASN di bidang digital, tetapi juga membangun ekosistem pemerintahan yang lebih terbuka dan partisipatif,” ujar Kambuaya.
Kepala SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura, Fransiscus T.A Amarta, berharap Pemerintah Kota Jayapura melihat pelatihan GTA sebagai bagian dari strategi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mendukung reformasi birokrasi, dan mempercepat digitalisasi layanan publik di era globalisasi.






