Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Purnama Sinaga, S.Pd., M.M.Pd (berdiri) bersama tim helpdeks SMP/MTs SPMB 2025. (TIFAPOS/La Ramah)
TIFAPOS.id Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Purnama Sinaga, S.Pd., M.M.Pd, mengatakan semua lulusan siswa SD bisa diakokodir di SMP/MTs, pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Pengajaran 2025/2026.
“Jika dilihat dari jumlah lulusan SD, dan yang akan masuk ke SMP berdasarkan daya tampung yang tersedia di SMP bisa terpenuhi,” ujar Purnama di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (19/6/2025).
Dia juga mengatakan, pelaksanaan SPMB secara online menggunakan aplikasi melibatkan kerja sama dengan Pusdatin (Pusat Data dan Teknologi Informasi).
Tujuannya, untuk integrasi dan validasi data calon murid, sehingga proses pendaftaran menjadi lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
Aplikasi SPMB online memungkinkan calon murid melakukan pendaftaran dengan login menggunakan NISN, dan mengunggah dokumen yang diperlukan. Panitia sekolah juga melakukan verifikasi data secara digital.
Selain itu, memudahkan sekolah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan data dan pelaksanaan penerimaan murid baru secara daring dengan fitur-fitur seperti pengunggahan dokumen, verifikasi, validasi dan pengumuman hasil secara realtime.
“Kendalanya terkait dengan pemilihan jalur, dokumen yang tidak sesuai persyaratan, NISN yang tidak bisa digunakan saat login, dan Kartu Keluarga. Namun secara umum, pelaksanaan penerimaan murid baru berjalan lancar,” ujar Purnama.
Pendaftaran SPMB tahun pelajaran 2025/2026 di jenjang SMP/MTs dimulai tanggal 16 s.d 19 Juni 2025, dengan rincian 16 s.d 17 Juni untuk jalur Prestasi dan Afirmasi, dan 17 s.d 19 Juni untuk jalur jalur Domisili dan 18 s.d 19 Juni untuk jalur Mutasi.
Sementara, untuk verifikasi data dilakukan tanggal 17 s.d 20 Juni, dan pengumumannya akan dilakukan tanggal 23 Juni 2025, bagi siswa yang sudah mendaftar melalui aplikasi dengan link pendaftaran http://spmbsmp.jayapurakota.go.id.
“Semua lulusan siswa SD bisa diakomodir untuk masuk SMP melalui SPMB 2025 dengan syarat telah menyelesaikan pendidikan dasar (SD atau sederajat) dan usia maksimal 15 tahun per 1 Juli 2025,” ujar Purnama.
“Jadi, selama memenuhi syarat usia dan kelulusan SD, calon murid dapat didaftarkan ke SMP melalui mekanisme SPMB
Calon murid menginput nilai mata pelajaran tertentu yaitu matematika, IPAS, dan Bahasa Indonesia kelas IV, V, dan VI ke dalam sistem SPMB secara online sebelum periode verifikasi. Data yang diinput tersebut akan diperiksa oleh panitia saat verifikasi.
Di setiap sekolah juga terdapat tim helpdesk yang membantu orang tua atau calon murid yang mengalami kesulitan saat melalukan pendaftaran.
Purnama berharap, pelaksanaan SPMB tahun 2025 mampu mewujudkan pendidikan yang adil, berkualitas, dan bebas diskriminasi untuk seluruh siswa.
Sistem ini diharapkan memastikan semua anak Indonesia mendapat kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan ke SMP tanpa hambatan sosial atau ekonomi.
Diharapkan juga pelaksanaan SPMB berjalan transparan dan akuntabel. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar proses seleksi berjalan adil.
Selain itu, SPMB tahun ini meningkatkan kuota jalur afirmasi untuk siswa port numbay, OAP, kurang mampu dan penyandang disabilitas, serta memperluas akses bagi kelompok rentan, agar tidak ada anak yang tertinggal dari pendidikan karena faktor ekonomi atau disabilitas.
Pelaksanaan SPMB yang lebih efisien dan didukung digitalisasi sistem diharapkan dapat mempercepat proses seleksi, dan mengurangi beban administrasi.
Diharapkan SPMB 2025 memperkuat tata kelola data, pembinaan, dan evaluasi prestasi siswa untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kami menargetkan SPMB 2025 menjadi tonggak reformasi pendidikan yang benar-benar inklusif, transparan, dan berpihak pada seluruh anak bangsa,” ujar Purnama.
