Home / Ragam Berita / SMPN 2 Jayapura terima penghargaan FTBI

SMPN 2 Jayapura terima penghargaan FTBI

Kepala SMPN 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok menerima penghargaan sertifikat penghargaan. (TIFAPOS/Ramah)

TIFAPOS.id – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Jayapura, Kota Jayapura, Papua, telah menerima sertifikat penghargaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) dalam kegiatan dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay.

FTBI merupakan agenda tahunan yang digelar Balai Bahasa Papua berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.

Kepala SMPN 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok, mengatakan penghargaan berprestasi itu diberikan oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atas keaktifan dalam mengikuti FTBI baik tingkat kota dan nasional.

“Saya bersyukur bisa menerima penghargaan ini. Tujuannya supaya lebih aktif dan menjadi sekokah yang menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah) di wilayah Kota Jayapura,” ujar Enok di Grand Abe Hotel Jayapura, Senin (12/8/2024).

FTBI sebagai bagian dari Program Revitalisasi Bahasa Daerah sekaligus sebagai sarana berbagai praktik baik dalam upaya pelestarian bahasa ibu, yang melibatkan pelajar untuk menampilkan capaian belajar bahasa daerahnya melalui berbagai pertunjukkan menarik.

“Bahasa ibu adalah harta berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan. Saya berharap dengan penghargaan ini, dapat memotivasi anak-anak khususnya peserta didik kami untuk mencintai dan merawat bahasa ibu mereka,” ujarnya.

Bahasa daerah adalah jendela menuju identitas, sejarah, dan kekayaan budaya sebab melalui bahasa daerah bisa memahami cerita nenek moyang dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kepala SMPN 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok bersama kolega saat foto bersama peserta didiknya. (TIFAPOS/Ramah)

“Bahasa ibu mengandung nilai-nilai yang memperkuat persatuan dalam keanekaragaman. Bahasa daerah adalah warisan berharga yang perlu kita jaga dengan baik,” ujarnya.

Terkait pembelajaran khusus bahasa ibu, dikatakan Enok, sekolah yang dipimpinnya belum menerapkannya karena masih menunggu regulasi. Setelah resmi barulah diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

“Tapi salam dan sapaan kami sudah intens lakukan. Harapan kami, Pemkot Jayapura melalui Dinas Pendidikan mengutus penutur untuk bisa bekerja sama dengan sekolah yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan FTBI,” ujarnya.

Selain SMP Negeri 2 Jayapura, dua sekolah lainnya dan dua kampung di Kota Jayapura menerima sertifikat penghargaan atas intensitas penggunaan bahasa ibu.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *