TIFAPOS.id SMA Negeri 1 Jayapura, Kota Jayapura, Papua, merayakan ulang tahunnya ke-60 sejak didirikan 1 Agustus 1965, dengan pelepasan balon gas ke udara dan pemotongan tumpeng.
Kegiatan yang diawali jalan sehat ini, berlangsung di halaman sekolah, pada Jumat (1/8/2025) diikuti seluruh warga sekolah, orang tua, alumni, dan dinas pendidikan dan kebudayaan.
Untuk memeriahkan ulang tahun sekolah, berbagai kegiatan diadakan seperti lomba hias kelas hingga menampilkan prestasi dan bakat siswa dari berbagai jenjang.
Kepala SMAN 1 Jayapura, Musa Msiren, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya mengatakan, SMA Negeri 414/1 Kota Jayapura didirikan sebagai salah satu SMA Negeri pertama di kawasan Timur Indonesia yang berperan penting dalam pengembangan pendidikan menengah di tanah Papua.
Dia juga mengatakan, di tengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya saat itu, sekolah ini berdiri dengan semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di bumi Cenderawasih.
Awalnya, sekolah ini hanya memiliki beberapa ruang kelas dan tenaga pendidik serta siswa-siswi yang terbatas.
Namun, berkat kerja keras para pendiri, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat, sekolah ini perlahan tumbuh dan berkembang hingga melahirkan 56 angkatan atau lulusan.
Banyak alumni SMA Negeri 414/1 yang kini menjadi pemimpin, tokoh masyarakat, tenaga profesional, dan pendidik di berbagai wilayah Indonesia.
Memasuki era reformasi dan digitalisasi, SMA Negeri 414/1 terus berbenah, baik dalam aspek kurikulum, fasilitas, maupun budaya belajar.
Dari tahun ke tahun, sekolah ini konsisten mencetak prestasi, baik di tingkat kota, provinsi, hingga nasional di berbagai cabang lomba seperti OSN dan FLS2N.
“Kini, di usia 60 tahun, SMA Negeri 414/1 telah menjadi sekolah yang matang, mandiri, dan siap bersaing dalam dunia pendidikan global, tanpa melupakan akar budaya lokal Papua dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” ujar Msiren.

Kesempatan tersebut, Msiren menjelaskan, ulang tahun sekolah dengan tema “Berkarya, Berinovasi, Berprestasi, Berbudaya dan Cinta Lingkungan Untuk Masa Depan Yang Gemilang”.
Tema ini bukan sekadar kalimat semata, melainkan cita-cita yang menjadi landasan civitas SMAN 1 Jayapura dalam menjalani proses belajar mengajar.
Berkarya berarti terus berupaya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, kreatif, dan menambah nilai kehidupan. Sekolah ini adalah tempat mengasah kemampuan untuk berkarya nyata dalam berbagai aspek.
Berinovasi mengajak untuk tidak takut mencoba hal-hal baru, berani mengambil risiko dalam kreativitas dan teknologi, sehingga dapat membawa perubahan positif. Inovasi adalah kunci kemajuan di era modern ini.
Berprestasi adalah hasil nyata dari kerja keras dan dedikasi dalam studi dan kegiatan lainnya. Prestasi membawa nama baik sekolah dan membanggakan semua.
Berbudaya mengingatkan untuk selalu menghargai dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa, menjaga sikap santun dan toleransi dalam keragaman. Budaya membentuk karakter sebagai generasi penerus yang beradab.
Cinta lingkungan menjadi tanggung jawab
bersama untuk menjaga dan merawat alam sekitar, demi keberlangsungan hidup dan masa depan yang gemilang bagi generasi mendatang.
Msiren berharap, ulang tahun sekolah sebagai momentum untuk meningkatkan semangat belajar, berkreasi, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas.
“Semoga SMA kita terus maju, berkembang, dan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudaya dan peduli terhadap lingkungan,” ujar Msiren.
“Selamat ulang tahun SMA Negeri 414/1. Terus berkarya, berinovasi, berprestasi, berbudaya dan cinta lingkungan untuk masa depan yang lebih cerah,” sambungnya.

Pengawas Pembina SMA, Sudirman mewakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Rocky Bebena, S.Pd., M.Pd mengatakan, perayaan ulang tahun atau memiliki dampak positif yang signifikan terhadap komunitas siswa.
Dia juga mengatakan, tahun sekolah menjadi momen penting untuk menanamkan budaya positif melalui kegiatan lomba, seni, bakti sosial, dan tradisi bersama yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Diantaranya, membangun solidaritas dan kebersamaan di antara siswa, guru, dan staf, sehingga menciptakan komunitas sekolah yang lebih kuat dan saling mendukung.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan sosial, seni, dan budaya yang memupuk rasa kebersamaan serta rasa memiliki terhadap sekolah.
Pembentukan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, rasa hormat, tolong-menolong, disiplin, dan tanggung jawab yang sangat penting untuk kehidupan sosial siswa.
Lingkungan belajar yang inklusif dan suportif sehingga siswa merasa diterima, dihargai, dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.

Menurunkan masalah perilaku negatif dan meningkatkan kedisiplinan serta interaksi sosial yang sehat antar siswa.
Meningkatkan kesejahteraan emosional siswa dengan memberikan mereka ruang untuk berekspresi, berinteraksi positif, dan merayakan keberagaman di sekolah.
Perkuat hubungan guru dan siswa yang berlandaskan rasa kepercayaan dan saling menghormati, yang pada akhirnya mendukung motivasi belajar siswa.
“Perayaan sekolah tidak hanya menghadirkan kegembiraan, tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan emosional komunitas siswa, menjadikan lebih kompak, berkarakter, dan siap bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar,” ujar Sudirman.
(lrh)






