Home / Ragam Berita / Siswa SD Negeri Entrop Jayapura ikuti pelaksanaan ASAJ

Siswa SD Negeri Entrop Jayapura ikuti pelaksanaan ASAJ

Kepsek SD Negeri Entrop, Margaretha Paelo, S.Pd mendampingi Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan. (TIFAPOS/La Ramah)

TIFAPOS.id  Sekolah Dasar (SD) Negeri Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) Tahun Ajaran 2024/2025.

Pelaksanaan ASAJ dilangsungkan selama lima hari dari tanggal 5 s.d 9 Mei 2025, dengan tes paper dan pencil untuk mata pelajaran pengetahuan dan unjuk kerja untuk mata pelajaran keterampilan.

ASAJ ini dilakukan pada akhir jenjang SD, terutama kelas 6, dan bertujuan untuk menilai kemampuan dan perkembangan siswa yang telah ditetapkan dalam kurikulum secara menyeluruh sebagai dasar untuk umpan balik, evaluasi efektivitas pembelajaran, serta syarat kelulusan atau kenaikan kelas.

Pelaksanaan ASAJ berupa tes tertulis mencakup berbagai mata pelajaran seperti Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan PJOK. Bentuk teknis dan pelaksanaannya diserahkan pada sekolah dengan prinsip otonomi dan merdeka belajar.

“Asesmen Sumatif Akhir Jenjang di SD adalah evaluasi komprehensif di akhir jenjang SD yang bertujuan mengukur pencapaian kompetensi siswa secara menyeluruh dan mendukung proses pembelajaran berikutnya,” ujar Kepsek SDN Entrop, Margaretha Paelo, S.Pd, Senin (5/5/2025).

Kepsek SD Negeri Entrop, Margaretha Paelo, S.Pd. (TIFAPOS/La Ramah)

Ia juga mengatakan, sebanyak 78 peserta didiknya mengikuti pelaksanaan ASAJ Tahun Ajaran 2024/2025. Semua peserta didik hadir dan tidak terjadi kendala pada hari pelaksanaan asesmen.

Margaretha berharap peserta didiknya lulus 100% agar bisa melanjutkan ke jenjang SMP. Meski demikian, SDN Entrop juga berharap ada penambahan sarana dan prasarana seperti fasilitas komputer.

Kesempatan tersebut, Margaretha menjelaskan, sekolah mempersiapkan siswa menghadapi ASAJ dengan pendekatan yang terstruktur dan menyeluruh, seperti membuat jadwal belajar yang teratur agar siswa dapat membagi waktu belajar dengan baik untuk semua mata pelajaran, terutama yang dianggap sulit, dan menghindari belajar mendadak.

Menggunakan teknik belajar efektif seperti metode mind mapping dan mengajarkan materi kepada orang lain untuk memperkuat pemahaman.

Membuat rangkuman dan sering berlatih soal untuk mengenali pola soal dan melatih manajemen waktu saat ujian. Belajar secara kelompok untuk berdiskusi dan saling membantu memahami materi yang sulit.

Mengelola stres dan menjaga kesehatan dengan istirahat cukup, olahraga ringan, pola makan sehat, dan menjaga kondisi mental agar tetap percaya diri. Menciptakan lingkungan belajar kondusif yang tenang, bebas gangguan, dan nyaman untuk meningkatkan konsentrasi.

Memberi kesempatan siswa memilih waktu belajar dan pendekatan yang membuat asesmen terasa menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa tertekan dan lebih siap secara psikologis.

Selain itu, menyiapkan perlengkapan dan hadir tepat waktu saat asesmen juga penting untuk kelancaran pelaksanaan.

“Dengan kombinasi strategi ini, siswa dapat menghadapi ASAJ dengan persiapan yang matang, percaya diri, dan hasil yang optimal,” ujar Margaretha.

Ia juga mengatakan, guru menilai capaian belajar siswa tanpa menggunakan tes dengan berbagai teknik penilaian non tes, seperti observasi (mengamati perilaku, keterampilan, dan sikap siswa secara sistematis selama proses pembelajaran atau aktivitas tertentu untuk menilai aspek afektif dan psikomotorik).

Kemudian, wawancara (tanya jawab secara terpimpin atau tidak terpimpin untuk menggali pemahaman, pendapat, dan sikap siswa secara mendalam).

Penilaian diri dan antar teman (meminta siswa menilai dirinya sendiri atau teman sekelas untuk mengembangkan kesadaran dan refleksi terhadap proses belajar).

Kuesioner dan angket (menggunakan instrumen tertulis untuk mengumpulkan data tentang sikap, minat, dan pemahaman siswa. Daftar cek atau rating scale (memudahkan guru mencatat dan menilai keterampilan atau sikap tertentu secara sistematis).

Serta, analisis dokumen (memeriksa hasil karya, jurnal, portofolio, atau catatan siswa sebagai bukti capaian belajar.

“Teknik-teknik ini efektif untuk menilai ranah sikap, keterampilan, dan aspek kognitif tertentu tanpa harus mengandalkan tes tertulis, sehingga memberikan gambaran yang lebih holistik tentang perkembangan siswa,” ujar Margaretha.

Kepsek SD Negeri Entrop, Margaretha Paelo, S.Pd mendampingi Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan. (TIFAPOS/La Ramah)

Ia juga mengatakan, guru berperan penting dalam membantu siswa mempersiapkan ASAJ, seperti mempersiapkan peserta asesmen secara matang, dengan memberikan pemahaman tentang jenis dan karakteristik asesmen yang akan dihadapi serta materi yang relevan.

Menyusun dan melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan asesmen, termasuk mengaitkan materi antar mata pelajaran untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa.

Meningkatkan budaya literasi dan memberikan latihan soal secara rutin agar siswa terbiasa dengan format dan tipe soal asesmen. Mengurangi beban tugas yang tidak perlu agar siswa dapat fokus mempersiapkan diri menghadapi asesmen dengan lebih baik.

Mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional agar guru memiliki pemahaman yang utuh tentang asesmen dan dapat membimbing siswa secara efektif.

Menggunakan asesmen awal untuk memahami kompetensi siswa sehingga pembelajaran dan intervensi dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa secara individual.

Mengembangkan model pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah sebagai persiapan menghadapi asesmen kompetensi minimum.

“Dengan peran tersebut, guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga fasilitator dan pembimbing yang mempersiapkan siswa secara menyeluruh agar siap menghadapi asesmen dengan percaya diri dan hasil optimal,” ujar Margaretha.

Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan. (TIFAPOS/La Ramah)

Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan, Ni Ketut Kabeningsih, S.Pd., M.M.Pd mewakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Rocky Bebena, S.Pd., M.Pd, mengatakan sebanyak 4.719 siswa dari 97 sekolah baik swasta maupun negeri mengikuti pelaksanaan ASAJ Tahun Ajaran 2024/2025.

“Harapan kami anak-anak bisa mengikuti ujian dengan lancar dan bisa menyelesaikan akhir sekolahnya di jenjang SD. Pelaksanaan asesmen sudah sesuai petunjuk teknis atau juknis. Satu ruang 20 siswa dengan dua pengawas. Satu hari dua mata pelajaran yang diujikan,” ujar Kabeningsih.

Kesempatan tersebut, dikatakan Kabeningsih, engawas pendidikan jenjang SD menanggapi pelaksanaan asesmen dengan fokus pada pendampingan dan pengawasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan memastikan kesiapan sekolah.

Diantaranya, berperan sebagai pendamping kepala sekolah dalam meningkatkan kapasitas dan mutu layanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik, termasuk dalam pelaksanaan asesmen.

Pengawas melakukan supervisi akademik dan manajerial, membina guru dan kepala sekolah agar proses pembelajaran dan asesmen berjalan kondusif dan efektif.

Dalam pelaksanaan asesmen sumatif akhir SD, pengawas memastikan kesiapan panitia, pengawas, dan fasilitas serta menekankan pentingnya penyampaian kisi-kisi ujian agar siswa siap mengikuti asesmen.

Pengawasan dilakukan oleh pengawas dari sekolah masing-masing, tanpa sistem silang antar sekolah, dengan tujuan menjaga integritas pelaksanaan asesmen.

Pengawas juga mengedepankan refleksi dan evaluasi hasil asesmen untuk perencanaan perbaikan mutu pendidikan di sekolah.

Kepsek SD Negeri Entrop, Margaretha Paelo, S.Pd mendampingi Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan. (TIFAPOS/La Ramah)

Tantangan yang dihadapi termasuk kesiapan guru dan infrastruktur, sehingga pengawas berperan memberikan bimbingan dan solusi agar pelaksanaan asesmen berjalan lancar dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

“Pengawas pendidikan SD melihat pelaksanaan asesmen sebagai bagian dari siklus peningkatan kualitas pendidikan melalui pendampingan, pengawasan, dan evaluasi yang berkelanjutan,” ujar Kabeningsih.

Didampingi Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura sekaligus Pengawas SD Gugus IV dan V Distrik Jayapura Selatan, Heroslin, Kabeningsih mengatakan, pengawas pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sangat strategis dan multifungsi.

Diantaranya, melakukan pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap proses pembelajaran di kelas, membantu guru meningkatkan kompetensi pedagogik, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sehingga metode mengajar menjadi lebih efektif dan siswa lebih aktif terlibat.

Sebagai mitra guru dan kepala sekolah dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan umpan balik konstruktif yang membantu guru mengenali kelemahan dan memperbaiki praktik pembelajaran.

Mengumpulkan dan menganalisis data capaian peserta didik serta pelaksanaan program sekolah untuk menilai mutu pendidikan dan memberikan rekomendasi perbaikan berkelanjutan.

Melalui pembinaan manajerial kepada kepala sekolah, pengawas membantu pengelolaan lembaga pendidikan agar tata kelola sekolah efektif dan akuntabel, mendukung terciptanya lingkungan belajar kondusif.

Ia juga menekankan, pengawas mengoptimalkan perannya dengan berkoordinasi dan berkolaborasi bersama lembaga pendidikan dan pihak terkait untuk menjamin mutu pendidikan secara berkelanjutan.

“Pengawas pendidikan menjadi kunci dalam menjamin mutu pembelajaran dengan melakukan supervisi yang terencana, partisipatif, dan berkelanjutan, serta mendukung pengembangan strategi pembelajaran efektif dan peningkatan profesionalisme guru,” ujar Kabeningsih.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *