Home / Ragam Berita / Siswa SD diberi pengetahuan kesiapsiagaan bencana

Siswa SD diberi pengetahuan kesiapsiagaan bencana

Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J. Rampi, S. Sos., M.M menyampaikan materi kesiapsiagaan bencana kepada siswa Sekolah Dasar. (TIFAPOS/La Ramah)

 

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Jayapura, Papua, membangun pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana kepada siswa sekolah dasar (SD) melalui edukasi, sosialisasi, dan simulasi.

Serta tanya jawab langsung dengan petugas BPBD, yang bertujuan memastikan siswa tidak hanya paham secara teori tapi juga terampil menerapkan langkah keselamatan bencana.

Pengetahuan kesiapsiagaan tentang langkah-langkah evakuasi yang tepat, cara membuat rencana darurat keluarga, dan pentingnya perlengkapan darurat.

Selain itu, simulasi evakuasi bencana di sekolah dilakukan agar siswa memahami peranannya saat bencana dan mampu bertindak sigap tanpa panik.

Edukasi mencakup berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan bencana lainnya yang mungkin terjadi di sekitar lingkungan sekolah.

Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) juga diberikan sebagai bagian dari kesiapsiagaan awal menghadapi bencana.

Program-program ini dilakukan secara kolaboratif antara BPBD dan sekolah untuk memastikan kesiapsiagaan bencana menyeluruh di lingkungan sekolah.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa agar dapat mengurangi risiko dan dampak bencana,” ujar Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J. Rampi, S. Sos., M.M di SDN Inpres Kotaraja, Kamis, 21 Agustus 2025.

Kepala dinas menambahkan, adanya pengetahuan kesiapsiagaan bencana, siswa menjadi lebih memahami jenis bencana yang mungkin terjadi, langkah-langkah yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah bencana.

Serta memiliki rencana evakuasi dan perlengkapan darurat, yang memicu rasa percaya diri dan keberanian untuk menghadapi kondisi darurat tersebut.

Selain itu, membekali siswa dengan keterampilan praktis seperti simulasi evakuasi dan pertolongan pertama, yang membuat siswa lebih siap dan berani bertindak dengan tepat tanpa panik dalam situasi nyata.

“Kesadaran yang tumbuh membuat siswa tidak hanya menjadi penerima pasif informasi tetapi juga aktif dalam menyebarkan pengetahuan kepada keluarga dan lingkungan sekitar, memperkuat kemampuan mental dan keberanian menghadapi risiko bencana,” ujar kepala dinas.

Asisten I Bidang Pemerintahan Umum, dr. Ni Nyoman Sri Antari mewakili Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H mengatakan, agar sekolah menjadi lingkungan yang siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.

“Dimulai dari edukasi anak-anak, pelatihan rutin, dan pembentukan budaya sadar bencana yang terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari sekolah,” ujar Asisten I.

Pemerintah Kota Jayapura mengharapkan, kesiapsiagaan bencana di SD untuk membentuk budaya siaga bencana yang tidak hanya bersifat formal atau seremonial, tapi diterapkan secara berkelanjutan di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Terjadi peningkatan kapasitas individu dan kelembagaan, termasuk guru, siswa, dan komite sekolah dalam menghadapi potensi bencana dengan pelatihan dan simulasi yang rutin.

Terwujudnya sistem kesiapsiagaan yang mencakup koordinasi lintas pihak, seperti BPBD, dinas pendidikan, kesehatan, kepolisian, TNI, serta organisasi masyarakat.

Mengintegrasikan edukasi mitigasi bencana dalam kurikulum sekolah sehingga anak sejak usia dini dapat mengenal potensi bahaya dan langkah-langkah penyelamatan diri.

Pelibatan siswa dalam kegiatan edukasi, simulasi tanggap darurat, dan kunjungan edukatif agar mereka aktif dan memahami pentingnya kesiapsiagaan.

“Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang, sehingga kesiapsiagaan harus terus dipupuk dan menjadi tanggung jawab bersama untuk keselamatan masyarakat, termasuk anak-anak di sekolah dasar,” ujar Asisten I.

 

(lrh)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *