Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H mencengkam Sekolah Kampung di Kampung Kayu Batu dan Kampung Tahima Soroma Kayo Pulau sebagai pilot proyek atau percontohan. (TIFAPOS/Ist)
TIFAPOS.id Sekolah Kampung bertujuan untuk memberdayakan masyarakat khususnya Port Numbay (Kota Jayapura), dengan meningkatkan kapasitas mereka melalui pembelajaran lokal.
Selain itu, mengintegrasikan potensi lokal seperti sumber daya alam, budaya, dan kearifan lokal ke dalam pendidikan, sehingga pembelajaran menjadi relevan dan bermakna untuk mendukung pemajuan kebudayaan dan praktik berkelanjutan.
Menciptakan ruang aman yang inklusif bagi pemuda dan perempuan di kampung untuk mengekspresikan diri dan berkolaborasi demi perubahan sosial positif.
Sekolah Kampung bagi masyarakat adat Port Numbay sebagai bagian dari implementasi Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pemajuan Kebudayaan Asli Port Numbay.
Tahun Pembelajaran 2025/2026 Sekolah Kampung diterapkan di Kampung Kayu Batu dan Kampung Tahima Soroma Kayo Pulau, yang telah dicanangkan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H pada 12 Juni 2025.
Sekolah Kampung juga sebagai pusat berbagi pengetahuan lintas generasi yang memadukan pengetahuan tradisional dan metode modern, sehingga memperkuat identitas masyarakat terhadap budaya dan sejarah lokal.
Selain itu, merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui dana DPA dan Pemerintahan Kampung dari dana APBKam 2025.
Meningkatkan kualitas pendidikan yang selaras dengan potensi dan kebutuhan masyarakat kampung, sekaligus menanamkan karakter dan nilai budaya lokal yang kuat termaksud revitalisasi bahasa ibu.
Memotivasi dan prestasi belajar anak-anak serta membuka akses pendidikan bagi pemuda, perempuan, dan masyarakat adat, sehingga memperkuat kemandirian dan kualitas hidup masyarakat.
Serta, berkontribusi pada pembangunan sosial dan budaya yang berkelanjutan di desa melalui pendidikan yang kontekstual dan partisipatif.
Adapun materi yang diajarkan kepada peserta didik di Sekolah Kampung adalah tentang sembilan objek pemajuan kebudayaan, yaitu tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan permainan rakyat.

Contohnya, anak-anak belajar bahasa Kayu Batu dan Kayo Pulau, bermain peran dalam upacara adat, mengenal nama-nama benda sakral, memahami struktur sosial dalam upacara adat.
Selain itu, menghafal ucapan dan mantra, meresapi prosesi adat dari awal hingga akhir, permainan tradisional, kuliner, teknologi, religi, dan lainnya.
Di sinilah letak kekuatan Sekolah Kampung, karena anak-anak usia 10 s.d 17 tahun belajar bahasa sambil praktik, yang diajarkan langsung oleh masyarakat adat.
Meski dalam bentuk pendidikan nonformal, Sekolah Kampung diharapkan membantu generasi muda agar tetap mencintai dan menjaga kampung halamannya.
“Saya berharap pemerintah kampung melanjutkan program Sekolah Kampung ini, agar mencegah kepunahan pengetahuan tradisional di tengah arus globalisasi,” ujar Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Jayapura, Grace L. Yoku, S.Pd., M.Pd di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (24/6/2025).
Yoku menambahkan, setiap kampung di wilayah Kota Jayapura akan diadakan Sekolah Kampung sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam memajukan pendidikan.
Sementara, materi yang diajarkan di sekolah Kampung disesuaikan dengan keadaan masing-masing kampung, baik segi bahasa, upacara adat, nama benda, dan permainan tradisional.

Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H, berharap Sekolah Kampung dapat membentuk generasi muda yang berkarakter, bertanggung jawab.
Selain itu, berpengetahuan dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pendidikan yang menyentuh aspek sosial dan budaya di lingkungan kampung atau komunitas mereka.
Sekolah Kampung untuk mendukung pendidikan anak-anak secara menyeluruh, baik dari segi karakter maupun akademik, dengan peran aktif masyarakat adat dan pemerintah setempat.
Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan yang relevan dan kontekstual, sehingga siswa dapat lebih memahami pelajaran dengan mengaitkannya pada lingkungan sekitar dan kehidupan nyata mereka, yang berujung pada peningkatan prestasi belajar.
“Kepala kampung dan pemerintahan kampung meningkatkan inovasi dalam pengelolaan sekolah agar anak-anak nyaman belajar dan memiliki karakter yang baik,” ujar Wali Kota.






