Mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura, Jackline Tifani Lamia. (TIFAPOS/Ist)
Oleh : Jackline Tifani Lamia
TIFAPOS.id Digitalisasi pendidikan telah menjadi bagian penting dari transformasi sekolah di era modern.
Tidak hanya mempengaruhi cara mengajar dan belajar, digitalisasi juga berdampak pada seluruh aspek manajemen sekolah.
Dalam konteks ini, kepala sekolah dituntut untuk berperan sebagai pemimpin strategis yang mampu mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pembelajaran dan pengelolaan sekolah secara menyeluruh.
Perubahan ini bukan hanya soal pengadaan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup visi, kebijakan, dan strategi implementasi yang matang.
Menurut Wahjosumidjo (2002), kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan memiliki fungsi manajerial dan kepemimpinan yang sangat menentukan arah dan kualitas sekolah.
Dalam proses digitalisasi, kepala sekolah perlu menyusun rencana strategis yang meliputi analisis kebutuhan, pengembangan infrastruktur, pelatihan guru dan staf, serta pengawasan pelaksanaan.
Perencanaan ini harus selaras dengan visi sekolah agar digitalisasi tidak menjadi beban, tetapi menjadi alat pendukung peningkatan mutu pendidikan.
Manajemen sekolah yang berbasis digital menawarkan efisiensi tinggi dalam banyak aspek.
Sistem informasi manajemen sekolah seperti absensi digital, pengolahan nilai, laporan keuangan, serta komunikasi dengan orang tua dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Hal ini membantu kepala sekolah dalam pengambilan keputusan yang lebih berbasis data dan objektif.
Proses birokrasi menjadi lebih ramping, transparansi meningkat, dan waktu kerja bisa dialihkan untuk fokus pada peningkatan mutu pembelajaran.
Dalam hal pembelajaran, teknologi digital memungkinkan proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif, fleksibel, dan sesuai kebutuhan siswa.
Kepala sekolah perlu memastikan bahwa teknologi yang digunakan benar-benar mendukung pendekatan pedagogis yang efektif.
Menurut Mishra dan Koehler (2006), teknologi akan efektif jika digunakan dalam kerangka Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), yaitu integrasi antara teknologi, metode pengajaran, dan materi ajar yang tepat.
Namun, keberhasilan digitalisasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan perangkat, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia.
Kepala sekolah berperan penting dalam membangun budaya digital di sekolah, termasuk memberikan pelatihan berkelanjutan, menciptakan iklim kolaboratif, dan memastikan seluruh warga sekolah mampu menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.
Dengan strategi komunikasi dan motivasi yang tepat, kepala sekolah dapat mengurangi resistensi perubahan dan mendorong inovasi.
Kesimpulan
Kepala sekolah memiliki peran strategis yang sangat penting dalam mendorong digitalisasi pembelajaran dan manajemen sekolah.
Kepemimpinan yang visioner, perencanaan yang sistematis, dan pendekatan yang kolaboratif menjadi kunci sukses transformasi digital di lingkungan pendidikan.
Jika dilaksanakan secara optimal, digitalisasi dapat menjadi fondasi untuk membangun sekolah yang unggul, efisien, dan siap menghadapi tantangan zaman.
(Penulis adalah mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura)






