Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Grace Linda Yoku. (TIFAPOS/Ramah)
TIFAPOS.id – Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Papua, Grace Linda Yoku mengatakan penetapan Gunung Srobu sebagai cagar budaya masih menunggu kelengkapan data.
“Terkait penetapan Gunung Srobu sebagai cagar budaya, sementara masih diusulkan alat-alat kelengkapannya, seperti arca, struktur, kawasan, dan pemeringkatan,” Grace Yoku di Kantor Walo Kota Jayapura, Jumat (13/9/2024).
Tim Ahli Cagar Budaya atau TACB Kota Jayapura mengusulkan Gunung Srobu dari objek di duga cagar budaya ditetapkan sebagai cagar budaya.
Gunung Srobu ditemukan sejak 2014, namun belum ditetapkan sebagai cagar budaya karena butuh proses, seperti pendaftaran, pengkajian, rekomendasi, dan penetapan.
Penetapan cagar budaya untuk diberikan perlindungan hukum secara fisik melalui proses penyelamatan, pengamanan, zonasi, pemeliharaan, pemugaran, dan pengelolaan.
“Ada 15 usulan dari TACB yang sudah ditetapkan, yaitu tiga arca, lima situs, lima struktur, satu kawasan, dan satu pemeringkatan sehinga sudah bisa dikatakan cagar budaya kota, namun untuk provinsi dan nasional belum,” ujarnya.
Dikatakan Grace Yoku, Srobu bisa ditetapkan sebagai cagar budaya karena merupakan pertemuan dua ras antara Mongolia dan Negroid.
“Hal ini berdasarkan fosil yang ditemukan di Gunung Srobu. Di situ kita bisa belajar lahirnya multikulturalisme, kehidupan bergotong royong, sifat menerima kelompok baru ketika terjadi akulturasi,” ujarnya.
Gunung Srobu seluas dua hektar lebih berdiri megah di Teluk Youtefa, dengan ketinggian antara dua meter hingga 98 meter diatas permukaan air laut, yang dikelilingi oleh Kampung Nafri, Kampung Enggros, dan Kampung Tobati.
“Selama 450 tahun atau sejak tahun 1730 mereka (masyarakat) tinggal di situ (Gunung Srobu) atau pada abad ke-4, yang saat itu masa peralihan dari prasejarah akhir ke masa sejarah,” ujarnya.
Gunung Srobu juga menyajikan peninggalan budaya bercorak megalitik untuk kawasan wilayah Pasifik sangat lengkap dan komplit untuk memberikan gambaran sejarah peradaban manusia.
Grace Yoku berharap fasilitas pendukung di Gunung Srobu seperti museum atau ruang informasi, jalan, pagar, dan transportasi segera terpenuhi sebelum dibuka untuk umum.






