Senam bersama dalam rangka launching 7 kebiasaan anak Indonesia hebat di Kota Jayapura. (TIFAPOS/Ramah)
Jayapura – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat pada 27 Desember 2024.
Inisiatif ini bertujuan membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul dengan tujuh kebiasaan, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, S.T., M.Si, berharap gerakan ini dapat diinternalisasi sejak dini untuk menciptakan karakter yang kuat dalam diri anak-anak Indonesia khususnya di Kota Jayapura.
“Mari semua guru, siswa, dan orang tua mengambil peran dalam menyukseskan program ini,” ujar Christian usai launching tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (14/1/2025).

Kepala Balai Guru Penggerak Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd, mengatakan regulasi kepada semua satuan pendidikan untuk menerapkan program tersebut.
“Tentunya kami selalu evaluasi, memonitoring, dan memberikan bimbingan untuk menguatkan karakter dan bimbingan anak,” ujar Fatkurohmah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid, S.Pd., M.M.Pd, mengatakan penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan.
Diantaranya, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab, kebiasaan sehat seperti berolahraga dan makan bergizi mendukung kesehatan jangka panjang.

Selain itu, mendorong rasa empati, toleransi, dan kerja sama melalui kegiatan bermasyarakat, meningkatkan kemampuan mengelola emosi dan hubungan interpersonal.
Serta, mempersiapkan generasi muda untuk bersaing secara akademis dan profesional di tingkat global.
“Dengan demikian, program ini berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia terutama di Kota Jayapura,” ujar Majid.
Penerapan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Kota Jayapura diawali senam bersama.
Kegiatan yang diinisiasi Balai Guru Penggerak Papua ini, diikuti 400 peserta didik dan 660 guru dari setiap satuan pendidikan.






