Dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay oleh pemateri berkompeten. (TIFAPOS/Ramah)
TIFAPOS.id – Revitalisasi bahasa daerah merupakan wujud perlindungan bahasa daerah yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.
UU tersebut mengamanatkan bahwa pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman agar menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa.
Sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan pendampingan, pembinaan, dan pelindungan bahasa daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melalui Bidang Kebudayaan terus menggaungkan citra bahasa daerah kepada masyarakat.
Bidang Kebudayaan Kota Jayapura terus berupaya menyampaikan kepada masyarakat tentang perkembangan bahasa daerah dalam revitalisasi dan pendokumnetasian.
Salah satunya melalui dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay (Kota Jayapura) sebagai komitmen menjaga bahasa daerah sekaligus menjaga kearifan lokal dan kekayaan daerah.
Dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay mencegah bahasa daerah dari ancaman kepunahan kalau tidak ada lagi penerus atau penutur aktif.
“Pelestarian bahasa daerah tanggung jawab bersama. Pelindungan bahasa daerah secara holistik dan integrasi,” ujar ketua panitia kegiatan, Abdul Majid di Grand Abe Hotel Jayapura, Kotq Jayapura, Senin (12/8/2024).
“Melalui dialog ini, juga menjadi ruang kreatifitas dan kemerdekaan untuk mempertahakan bahasa daerah. Kegiatan ini sekaligus rangakaian memeriahkan HUT RI ke-79,” ujar Abdul Majid yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura, Nicholas Evert Merauje mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, mengatakan dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay adalah forum penting untuk melestarikan kekayaan bahasa di Kota Jayapura.
Kota Jayapura terdapat lima distrik, 25 kelurahan, dan 14 kampung dengan suku dan bahasa beragam, namun bahasa daerah seakan terus akibat minimnya penggunaan bahasa ibu.
“Bahasa ibu merupakan warisan budaya, identitas daerah, nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi, dan sejarah untuk mengekspresikan ekarifan lokal,” ujarnya.
Pemkot Jayapura terus mendorong agar bahasa ibu atau bahasa daerah terus digaungkan baik di lingkungan masyarakat dan sekolah, sehingga mencegah kepunahan akibat gempuran kulturasi.
“Kegiatan ini menjadi ajang momentum menguatkan komitmen memajukan dan melestarikan bahasa ibu sebagai warisan budaya. Mempertahankan bahasa ibu dengan meningkatkan komunikasinya,” ujarnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, mengatakan ada tujuh bahasa daerah terancam punah di Kota Jayapura, karena penutur asli atau aktif banyak meninggal dan pernikahan campur.
“Banyak penduduk di kampung sudah jarang menggunakan bahasa daerah, kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Kalau mau cari kembali bahasa daerah setidaknya membutuhkan waktu 200 tahun,” ujarnya.
Dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay merupakan salah satu bagian dari pendekatan holistik, sebab melibatkan peran organisasi masyarakat, adat, dan pemerintah guna mewujudkan empat prinsip revitalisasi bahasa daerah, yakni dinamis, adaptif, regenerasi, dan merdeka berkreasi.
Pendekatan holistik ini, diharapkan menjadi pemicu dan pemacu dalam upaya menggaungkan pelestarian bahasa daerah serta mendorong para pemangku kepentingan agar memulai langkah yang sama dalam merevitalisasi bahasa daerah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat terkait kondisi bahasa daerah di Kota Jayapura. Salah satu contoh di Kampung Nafri, penutur aktif sisa enam orang, belum lagi di kampung lainnya
“Saya harap generasi muda menganggap bahasa daerah penting, kemudian berkolaborasi agar bahasa tetap terjaga dan lestari, karena bahasa daerah tidak bisa tergantikan, tidak seperti tarian yang bisa dimodifikasi,” sambungnya.






