Stand IKM dan UMKM di festival IKM 2025 yang berlangsung di Gedung Dekranasda Kota Jayapura Pasar Entrop. (TIFAPOS/La Ramah)
PANITIA festival IKM (Industri Kecil dan Menengah) diminta untuk memaksimalkan stand atau tenda yang tersedia agar produk IKM dapat ditampilkan secara optimal dan menarik perhatian pengunjung.
“Hal ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan promosi produk serta meningkatkan transaksi penjualan selama festival atau pameran berlangsung,” ujar Aleta, pengunjung di festival IKM, Sabtu, 24 Agustus 2025.
Misalnya, lanjut Aleta, menata stand dengan rapi dan menarik agar produk lebih terlihat dan mudah diakses pengunjung, karena banyak stan yang terlihat kosong.
Selain itu, penyajian produk unggulan sesuai dengan karakter dan keunikan IKM dan UMKM masing-masing.
Promosi yang efektif untuk menarik perhatian buyer atau konsumen, memanfaatkan stand sebagai wadah interaksi langsung dengan pembeli dan membuka peluang transaksi maupun kemitraan bisnis.
“Upaya memaksimalkan stand ini harusnya didukung oleh pendampingan dari tenaga ahli yang memberikan arahan terkait tata letak stan, pemilihan produk yang sesuai pasar, hingga teknik pemasaran yang efektif,” ujar Aleta.
Aleta mencontohkan keberhasilan pengelolaan stand UMKM pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2025 yang melibatkan banyak stan.
Sehingga mendapatkan respon sangat positif dari masyarakat yang antusias berbelanja, serta omzet yang dicapai para pelaku UMKM cukup memuaskan selama acara berlangsung.
Selain panitia penyelenggara, Aleta menekankan kepada peserta IKM dan UMKM agar terkait penggunaan media sosial untuk promosi.
Sebelum festival, promosikan kehadiran stand melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
Buat konten menarik yang memperkenalkan produk dan mengajak audiens untuk datang langsung ke stand.
Serta rencanakan aktivitas menarik di stand, misalnya demo produk, permainan interaktif, atau kontes yang dapat membuat pengunjung lebih betah dan tertarik ke stand.
“Sapa mereka dengan senyuman, jelaskan keunggulan produk, dan jika memungkinkan lakukan demo produk atau uji coba,” ujar Aleta.
“Lengkapi stand dengan meja, kursi, spanduk, pencahayaan, dan alat pembayaran digital agar pelayanan berjalan professional dan nyaman bagi pelanggan,” sambungnya.
Pengunjung lainnya, Shanin mengatakan, setelah event, jalin komunikasi dengan pelanggan melalui media sosial, dengan meminta feedback produk atau berikan diskon untuk pembelian berikutnya agar kembali membeli produk yang dijual.
“Memaksimalkan stand IKM dan UMKM dengan strategi dapat meningkatkan visibilitas, menarik lebih banyak pengunjung, memudahkan transaksi, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan produk selama festival,” ujar Shanin.
Pada tahun 2025, di Kota Jayapura, Papua, festival IKM diikuti 200 pelaku IKM dan UMKM lokal, yang diadakan Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Ada 45 tenda dan 16 tenan disiapkan untuk pelaku IKM dan UMKM binaan Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura untuk mendukung dan mempromosikan produk lokal serta mendorong perekonomian masyarakat.
Acara ini berlangsung di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Jayapura dari tanggal 22 s.d 26 Agustus 2025.
(lrh)






