Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Batseba Itaar memimpin pembahasan implementasi TKA. (TIFAPOS/La Ramah)
Ringkasan Berita
• Pelaksanaan TKA dijadwalkan pada 3-6 November 2025, dengan pelaksanaan susulan pada 17-20 November 2025, yang bersifat tidak wajib dan bukan syarat kelulusan.
• Tes dapat dilakukan daring atau luring di sekolah masing-masing dengan materi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran peminatan sesuai jurusan siswa.
• Hasil TKA akan dicantumkan dalam sertifikat tersendiri, bukan di ijazah, sebagai gambaran kompetensi dan alat perbaikan kualitas pembelajaran.
MUSYAWARAH Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Jayapura, Papua, membahas implementasi Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan dilaksanakan mulai November 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di aula SMK Negeri 5 Seni dan Industri Kreatif Jayapura, Rabu, 17 September 2025, diikuti pengawas pendidikan dan kepala sekolah dari 15 SMK sekaligus mendengar secara langsung kesiapan masing-masing sekolah.
TKA ini dirancang oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menilai kompetensi akademik siswa SMK khususnya kelas XII secara individu dan bersifat tidak wajib serta bukan syarat kelulusan.
Tetapi hasilnya berfungsi sebagai quality assurance atau jaminan mutu akademik siswa, sekaligus meningkatkan motivasi belajar serta pola pikir kritis yang diperlukan di perguruan tinggi.
Tes ini juga dapat dilakukan secara daring maupun luring di sekolah masing-masing, dengan materi utama Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika, serta mata pelajaran peminatan sesuai jurusan siswa
Pelaksanaan TKA untuk jenjang SMK direncanakan pada tanggal 3-6 November 2025 dengan pelaksanaan susulan pada 17-20 November 2025.
Sebelumnya juga dijadwalkan pendaftaran peserta dan simulasi yang sudah berjalan sejak Agustus hingga Oktober 2025 sebagai persiapan pelaksanaan tes.
Hasil TKA akan dicantumkan dalam sertifikat tersendiri, bukan di ijazah, dan bertujuan memberi gambaran kompetensi akademik siswa, sekaligus menjadi alat untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.
“Pertemuan ini sebagai langkah penting untuk evaluasi akademik siswa SMK secara standar dan berbasis sertifikat hasil tes,” ujar Ketua MKKS Kota Jayapura, Petrus S. Merauje, S.Pd., M.M.Pd.
MKKS Kota Jayapura sudah mempersiapkan secara teknis untuk pelaksanaan TKA, dengan membentuk tim pelaksana yang terdiri dari koordinator, pengawas ruang, operator, proktor, dan teknisi dengan pembagian tugas jelas.
Selain itu, sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua penting dilakukan agar semua memahami jadwal, format soal, dan tujuan TKA sebagai alat ukur akademik yang objektif.
Pelatihan teknis bagi operator, proktor, dan pengawas wajib dilakukan, serta siswa diberikan simulasi atau tryout agar terbiasa dengan sistem ujian digital (CBT).
Sekolah juga harus menyiapkan infrastruktur seperti komputer, jaringan internet yang stabil, dan sistem ujian yang memadai. Jika belum memungkinkan, sekolah bisa berkoordinasi dengan sekolah lain yang memiliki fasilitas lengkap.
Dari segi akademik, sekolah dapat memberikan program pembelajaran tambahan, bimbingan belajar, dan latihan soal agar siswa lebih siap menghadapi TKA supaya tes berjalan lancar dan bebas kecurangan.
Persiapan ini juga melibatkan koordinasi dengan dinas pendidikan dan instansi terkait untuk suksesnya pelaksanaan TKA di sekolah vokasi.
“Langkah ini penting agar pelaksanaan TKA berlangsung efektif, kredibel, dan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di SMK,” ujar Merauje.
Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Batseba Itaar mengharapkan agar pelaksanaan TKA menjadi alat ukur objektif untuk menilai mutu dan pemerataan pendidikan secara nasional.
Selain itu, memberikan standar penilaian akademik yang adil dan seragam antar sekolah serta menjadi acuan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan pengambilan kebijakan pendidikan.
TKA juga diharapkan menjadi pendorong bagi siswa dan guru untuk lebih fokus pada kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta menyiapkan siswa SMK masuk ke jenjang pendidikan berikutnya dengan lebih baik.
“MKKS SMK diharapkan aktif melakukan sosialisasi, pendataan, dan persiapan teknis pelaksanaan tes ini bersama dinas pendidikan, agar pelaksanaan tes pada November 2025 berjalan lancar dan efektif mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasi,” ujar Itaar.
(ldr)






