Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura Frederik Awarawi, SH., M.HUM menyampaikan sambutan pada kegiatan Festival Port Numbay Explore Kayo Batu. (TIFAPOS/La Ramah)
Ringkasan Berita
• Memajukan budaya lokal dan memperkenalkan keindahan alam Kota Jayapura.
• Budaya dan alam pesisir harus dirajut secara harmonis demi masa depan yang lestari dengan kearifan lokal.
• Memperkenalkan potensi budaya dan wisata pesisir Kota Jayapura secara luas.
PEMERINTAH Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata menyelenggarakan Festival Port Numbay Explore Kayo Batu, dengan semangat memajukan budaya lokal dan mengenalkan keindahan alam Kota Jayapura kepada masyarakat luas.
Festival ini mengambil tema “Yeoya One Muema Tahi Muene Rjai” yang bermakna merajuk budaya di atas pasir dan laut. Tema ini mengajak seluruh masyarakat untuk kembali menyatu dengan akar budaya dan kekayaan alam pesisir yang menjadi identitas Kota Jayapura.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Richard J. Nahumury, S.IP., M.Si mengatakan, festival berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9 s.d 11 Oktober 2025 ini menampilkan beragam kegiatan yang mengangkat keunikan budaya Port Numbay dan kekayaan lautnya.
Sebagai salah satu daerah pelabuhan strategis di Papua, Port Numbay (Kota Jayapura) dikenal tidak hanya sebagai pusat jasa dan perdagangan, tapi juga sebagai lokasi yang menyimpan warisan budaya pesisir yang kaya.
“Melalui festival ini, para peserta dan pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan seni tradisional seperti tarian dan musik khas masyarakat pesisir,” ujar Richard di Kampung Kayo Batu, Selasa, 7 Oktober 2025.
Selain seni budaya, festival yang diawali dengan Naita (Ai Atu Tradisional Attraction) atau tradisi adat tahunan masyarakat nelayan Kampung Kayo Batu dengan menimba atau mengambil cacing laut, juga berfokus pada sport tourism, kuliner UMKM, kriya, games competion, serta tour wisata Bukit Tuacamoho, Tanjung Bribo, dan Pantai Swalo.
Hal ini sejalan dengan filosofi tema festival yang ingin mengangkat kreativitas masyarakat dalam merajut warisan budaya sambil menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan laut.
Kegiatan penting lainnya adalah lomba bersih-bersih pantai dan edukasi pelestarian laut yang melibatkan anak-anak sekolah serta komunitas lokal.
Acara ini tidak hanya menyasar hiburan semata, tetapi juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Sehingga para pengunjung dapat merasakan langsung cita rasa asli makanan pesisir yang kaya rempah dan bumbu alami.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura Frederik Awarawi, SH., M.HUM mewakili Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H mengatakan “Tema “Yeoya One Muema Tahi Muene Rjai” sangat relevan untuk menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab masyarakat terhadap budaya dan alam.
Pemkot Jayapura berharap festival ini menjadi wadah mempererat tali persaudaraan antar warga dan mendorong pelestarian budaya sebagai fondasi pembangunan lokal yang berkelanjutan.
Selain itu, dukungan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, pelaku seni budaya, hingga komunitas nelayan dan penggiat lingkungan, Festival Port Numbay Explore Kayo Batu menjadi ajang yang meriah sekaligus sarana penting memperkenalkan potensi budaya dan wisata pesisir Kota Jayapura kepada dunia.
“Festival ini berhasil membawa pesan kuat bahwa budaya dan alam pesisir tidak dapat dipisahkan, tetapi harus dirajut harmonis demi masa depan yang lestari dan penuh semangat kearifan lokal,” ujar Awarawi.
(ldr)






