Peserta kursus kepelatihan sepak bola Lisensi C Diploma PSSI sedang latihan di Lapangan Emsyk Waena. (TIFAPOS/Istimewa)
TIFAPOS.id – Pelatih sepak bola bisa dikatakan sebagai aktor utama sebuah tim atau kesebelasan yang berperan dalam proses pelatihan, sehingga mampu melahirkan pemain yang benar-benar berkualitas.
Untuk membangun sumber daya pelatih yang handal khususnya di tanah Papua, Karya Muda Papua menggelar kegiatan kursus kepelatihan sepak bola Lisensi C Diploma PSSI.
Kegiatam yang berlangsung di Hotel Parkside Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (14/8/2024) diikuti 22 peserta yang tersebar di tanah Papua.
Ditektur Karya Muda Papua sekaligus Ketua Pelaksana Lisensi C Diploma PSSI di Kota Jayapura, Saipul Sambas, mengatakan peserta kursus sebelumnya telah memiliki Lisensi D Nasional.
“Kegiatan (kursus kepelatihan) dua minggu. Pembentukan SDM sepak bola di Papua bukan hanya pemain tapi juga pelatih. Ini Lisensi ke 10 mandiri yang kami bangun kerja sana dengan Asprov PSSI Papua bersama PSSI Pusat,” ujar Saipul.
Pelatih sepak bola berperan sebagai guru untuk memberikan ilmu yang diharapkan mampu memberikan suatu pencerahan dalam sebuah konflik, baik yang bersumber dalam tim ataupun luar tim.
Pelatih berperan penting karena sebagai perencana, pemimpin, teman, pembimbing, dan pengontrol program latihan. Pelatih adalah sosok penting di balik kesuksesan prestasi seorang atlet.

“Papua terkenal dengan sepak bola, dengan adanya lisensi menambah literasi atau wawasan ilmu. Tidak mungkin prestasi bisa kita raih secara instan, apalagi para pelatih di Papua dipandu langsung oleh instruktur nasional,” ujarnya.
Lisensi merupakan bentuk pengakuan resmi yang diberikan oleh federasi sepak bola atau badan tertentu. Dengan adanya lisensi, pelatih dinyatakan secara resmi telah menyelesaikan program kursus kepelatihan.
Inilah mengapa, pelatih sepak bola harus memiliki lisensi menjadi hal yang patut untuk diperhatikan agar kualitas pertandingan menjadi profesional.
Saipul meminta peserta dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, dan dapat diaplikasikan ke anak-anak dilatih nantinya.
“Sehingga ke depan dapat mengharumkan nama Papua di bidang olahraga sepak bola. Harapan kami, sepak bola Papua lebih maju.
Bakat alami bisa dikemas atau diolah agar menjadi pemain profesional. Pendafaran sesuai regilasi PSSI (satu orang) Rp12 juta,” ujarnya.






