Kepala LKC Dompet Dhuafa Papua, Tumijan, S.Si., M.pd foto bersama peserta dan pemateri pada pelatihan Jaringan Sehat Indonesia. (TIFAPOS/La Ramah)
Ringkasan Berita
• Membekali relawan kesehatan dengan pengetahuan pelayanan kesehatan dasar, pencegahan penyakit, penanganan gawat darurat.
• Penekanan kolaborasi antar relawan, tenaga medis, dan pihak terkait untuk membangun jaringan kerja efektif dan holistik.
• Respons terhadap masalah kesehatan masyarakat menjadi cepat dan tepat.
LAYANAN Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Papua menggelar pelatihan Jaringan Sehat Indonesia (JSI), untuk menguatkan peran relawan kesehatan terintegrasi dan berkolaborasi guna meningkatkan layanan kesehatan di Tanah Papua, seperti Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kota Jayapura.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 14 s.d 15 Oktober 2025 di ruang pelatihan BPMP Papua, diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai daerah di Papua, seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura.
Diantaranya RAPI, ORARI, KNP, PMI, PSC 119, PMI provinsi dan kota, Indonesia Escourting Amnulance, dengan pemateri Kanit Regident Satlantas Polresta Jayapura Kota, AKP David Ohoimuar dan Sekretaris PMI Kota Jayapura, Irawadi.
Kegiatan ini bertujuan membekali relawan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pelayanan kesehatan dasar, pencegahan penyakit, dan penanganan gawat darurat.
Selain itu, pelatihan menekankan pentingnya kolaborasi antar relawan dan tenaga medis untuk menciptakan jaringan kerja yang efektif dan holistik di bidang kesehatan.
Kepala LKC Dompet Dhuafa Papua, Tumijan, S.Si., M.pd mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mendukung program JSI yang diinisiasi oleh pemerintah dan berbagai lembaga swadaya masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa relawan kesehatan di Papua memiliki kompetensi dan pemahaman yang mendalam agar mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau,” ujar Tumijan di BPMP Papua, Kota Jayapura, Selasa, 14 Oktober 2025.
Adapun materi pelatihan mencakup teknik komunikasi kesehatan, identifikasi risiko kesehatan masyarakat, manajemen data, serta pembinaan psikososial bagi pasien dan keluarganya.
Selain sesi teknis, pelatihan juga mengedepankan pembentukan jaringan komunikasi antar relawan melalui grup diskusi dan platform digital yang akan memudahkan koordinasi serta pertukaran informasi secara real-time, yang dianggap penting agar respons terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dapat dilakukan cepat dan tepat.
“LKC Dompet Dhuafa Papua berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas relawan kesehatan sebagai bagian dari misi pelayanan sosial yang berkelanjutan,” ujar Tumijan.
Kanit Regident Satlantas Polresta Jayapura Kota, AKP David Ohoimuar mewakili Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota memandang pelatihan ini sebagai langkah penting untuk mendukung program kesehatan masyarakat, membangun jaringan volunteer yang solid, serta mendorong sinergi antar instansi terkait agar penanganan kesehatan lebih efektif dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas relawan dalam menjaga kesehatan komunitas dan menanggulangi masalah kesehatan dengan pendekatan yang terkoordinasi dan inklusif,” ujar AKP David.
Diharapkan menjadi platform pemberdayaan relawan kesehatan yang integarif dan kolaboratif, untuk menjawab kebutuhan kesehatan khusus di Papua dengan melibatkan berbagai pihak dan memaksimalkan sinergi antar lembaga terkait demi keberlangsungan dan kualitas hidup masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, drg. Juliana Napitupulu mewakili Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan, M.M mendukung dan mengatakan sinergi berbagai elemen masyarakat dan lembaga dapat mewujudkan sistem kesehatan yang inklusif, terintegrasi, dan berdaya guna.
“Pelatihan JSI ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan di wilayah yang memiliki tantangan geografis dan sosial budaya unik,” ujar kepala dinas.
“Harapannya, ke depan semakin banyak relawan yang terlatih dan mampu berkontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat Papua khususnya di Kota Jayapura,” sambungnya.
(ldr)






