Home / Ragam Berita / Lantamal X Jayapura berkolaborasi bersihkan Kali Anafre di sekitar Jembatan Overtom

Lantamal X Jayapura berkolaborasi bersihkan Kali Anafre di sekitar Jembatan Overtom

TIFAPOS.id Karya bakti bersih sungai dalam rangka Operasi Trisila TNI AL merupakan bagian dari kegiatan karya bakti yang dilakukan khususnya Lantamal X Jayapura untuk menjaga kebersihan lingkungan pesisir dan perairan, Rabu (2/7/2025).

Dalam Operasi Trisila, Lantamal X Jayapura melibatkan prajurit dari berbagai satuan seperti TNI AD, kepolisian, Satpol PP, dan instansi terkait seperti Dinas Kelautan Papua, dan Lingkungan Hidup Kota Jayapura.

Kegiatan karya bakti ini mencakup pembersihan sampah, seperti sampah plastik, kaca, besi, maupun sampah rumah tangga yang hanyut di Kali Anafre hingga mengendap di Jembatan Overtom.

Kurang lebih dua jam selama kegiatan karya bakti bersih sungai, Kali Anafre tepatnya di sekitar Jembatan Overtom terlihat bersih, tidak ada lagi sampah berserakan. (TIFAPOS/La Ramah)

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar. Warga menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir dan aliran sungai yang rawan pencemaran sampah.

Mereka juga mengapresiasi kolaborasi antara TNI AL, aparat keamanan dan pemerintah daerah dalam kegiatan gotong royong ini, yang dianggap sebagai bentuk kepedulian TNI AL terhadap lingkungan.

Warga merasa bangga dan antusias karena sungai yang bersih akan memberikan manfaat besar, seperti mencegah banjir dan menjaga kualitas lingkungan hidup.

“Kegiatan ini menjadi inspirasi dan contoh bagi masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan,” ujar warga Polimak, Rafael.

Warga lainnya, Diana, mendukung karya bakti bersih sungai tersebut agar masyarakat terbiasa menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dia memahami bahwa sungai yang tercemar sampah pada akhirnya dapat mencemari laut, sehingga menjaga kebersihan sungai berarti juga mencegah pencemaran laut.

Selain itu, mempererat hubungan antara TNI AL, Polri, pemerintah daerah, menunjukkan bahwa TNI AL tidak hanya menjaga kedaulatan laut tetapi juga peduli terhadap kehidupan sosial dan lingkungan sekitar.

“Kehadiran TNI AL yang humanis dan dekat dengan rakyat ini meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Diana warga Weref.

Kegiatan bersih dalam Operasi Trisila TNI AL dimulai dengan apel atau upacara pembukaan, kemudian dilanjutkan pembersihan dengan mengangkat sampah yang menumpuk baik di permukaan maupun di dasar kali.

Operasi Trisila TNI AL menempatkan kegiatan ini sebagai bagian penting dari upaya sinergi dengan pemerintah daerah dalam menjaga ekosistem perairan dan lingkungan serta edukasi kepada masyarakat.

Selama kegiatan bersih sungai oleh Lantamal X Jayapura tidak menggunakan alat, namun setiap orang yang terlibat menggunakan tangan untuk mengangkat sampah, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Setelah dirasa cukup, kantong sampah tersebut digotong untuk diangkut ke dalam truk. Sebanyak 4 ton sampah dari ratusan plastik sampah dari berbagai jenis berhasil diangkut.

Kurang lebih dua jam selama kegiatan karya bakti bersih sungai, Kali Anafre tepatnya di sekitar Jembatan Overtom terlihat bersih, tidak ada lagi sampah berserakan.

Sebelum pembersihan, terlebih dahulu dilakukan survei, dan didapatkan masih banyak wilayah pesisir di Kota Jayapura yang butuh gerakan masih agar menjaga kebersihan lingkungan dan ekosistem laut.

“Topik kegiatan kali ini adalah selamatkan pesisirmu, selamatkan kehidupanmu,” ujar Komandan Lantamal X, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Freddy Jhon H. Pardosi, S.E., S.H., M.M.

Komandan Lantamal X, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Freddy Jhon H. Pardosi, S.E., S.H., M.M saat diwawancarai wartawan. (TIFAPOS/La Ramah)

Kesempatan tersebut, Brigjen Pardosi menekankan karya bakti bersih sungai memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran lingkungan khususnya di kalangan prajurit, seperti tanggung jawab sehingga prajurit tidak hanya menjalankan tugas pertahanan, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar mereka.

Selain itu, prajurit menjadi pelopor dan agen perubahan yang dapat memberikan contoh positif kepada masyarakat dalam menjaga kebersihan laut dan pantai, sekaligus membantu tugas pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan.

Peningkatan pemahaman prajurit tentang dampak pencemaran laut dan pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab melalui edukasi dan aksi nyata di lapangan, sehingga kesadaran lingkungan menjadi bagian dari budaya kerja dan kehidupan mereka.

Sinergi antara prajurit dan instansi terkait dalam menjaga kebersihan lingkungan laut, yang sekaligus mempererat hubungan sosial dan kerja sama dalam menjaga ekosistem maritim.

Mendorong prajurit untuk menjadi agen intelektual masa kini dan masa depan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, tidak hanya dalam konteks pertahanan tetapi juga pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian alam.

“Kegiatan ini bukan hanya kegiatan fisik membersihkan sungai dan laut, tetapi juga sarana edukasi dan pembentukan karakter prajurit agar lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan maritim Indonesia,” ujar Brigjen Pardosi.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, Agustinus Jitmau, S.IP, berharap agar kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat dengan nyata.

Selain itu, meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir dan sekitar sungai.

“Pemerintah daerah mengapresiasi peran TNI AL yang tidak hanya menjaga kedaulatan laut tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan seperti karya bakti bersih pantai dan sungai yang berdampak positif bagi masyarakat pesisir dan daerah sekitar sungai,” ujar Jitmau.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, Agustinus Jitmau, S.IP saat diwawancarai wartawan. (TIFAPOS/La Ramah)

Selain itu, pemerintah daerah berharap hasil karya bakti ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, meringankan kebutuhan mereka, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam menjaga dan memelihara lingkungan yang telah dibersihkan.

Dia juga mengharapkan kegiatan semacam ini terus berlanjut karena masih banyak warga yang masih membuang sembarangan sehingga mengganggu lingkungan yang sehat.

Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, dengan berbagai pesan dan tindakan tegas guna menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah dampak negatif seperti banjir dan pencemaran.

Pemerintah menekankan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas petugas kebersihan, tapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura pada 2025 menunjukkan timbunan sampah mencapai 241 ton per hari, dengan sekitar 190 ton di antaranya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak diatasi dengan cepat, apalagi jumlah populasi warga yang terus meningkat,” ujar Jitmau.

Untuk itu, pemerintah daerah mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah di pinggir jalan, sungai, selokan, atau kolong rumah karena dapat menyebabkan banjir dan pencemaran lingkungan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *