TIFAPOS.id Ungkapan “Di balik orang besar ada perempuan yang menyokongnya” sangat tepat menggambarkan peran krusial sosok DR. Kristina Luluporo Mano, S.IP., M.AP.
Perempuan kelahiran 4 Oktober 1969 di Lembah Grime, Kampung Kwansu, Kabupaten Jayapura, Papua, yang kelak akan menjadi pilar kekuatan bagi banyak orang.
Ia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara yang dibesarkan dalam kesederhanaan, tanpa kemewahan atau kelebihan materi, tetapi mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang melimpah dari keluarga atau orang-orang terdekatnya.
Ini menunjukkan bahwa nilai cinta dan perhatian lebih penting daripada materi dalam pembentukan karakter dan kebahagiaan seseorang.
Ayahnya, Julianus Luluporo, seorang guru sekolah dasar yang berasal dari dataran Timor, Pulau Sabu, mengabdikan dirinya di Papua, tepatnya di Genyem.
Di sanalah takdir mempertemukannya dengan sang ibu, Maryam Kwano, seorang wanita asli Kampung Kwansu Genyem.
Pengabdian tulus sang ayah sebagai guru di pedalaman Genyem sejak tahun 1960-an bukanlah sekadar profesi, melainkan sebuah panggilan jiwa dan dedikasi sejati pada dunia pendidikan.
Semangat ini pula yang menurun pada Kristina Luluporo Mano, yang akrab disapa mama Kristin masa kecilnya.
Mama Kristin tumbuh menjadi seorang kader Pramuka yang aktif di sekolah, meniti bangku pendidikan dari Genyem, sempat bersekolah di Nimbokrang, hingga akhirnya menamatkan pendidikan di bangku SMP dan SMA Negeri 1 Jayapura.
Perjalanan sekolah yang berpindah-pindah mengikuti tugas sang ayah membentuk dirinya menjadi pribadi yang adaptif dan tangguh.
Kekuatan Cinta dan Kesetiaan
Dalam perjalanan hidupnya, membawa mama Kristin bertemu dengan belahan jiwanya, DR. Drs, Benhur Tomi Mano, M.M yang akrab disapa BTM, seorang pria yang ditemuinya dalam Persekutuan Anak Muda (PAM) GKI Silo Entrop.
Kisah kasih antara putri dari lembah Grime dan pria dari Kampung Tobati, Teluk Youtefa, adalah bukti nyata kekuatan cinta dan kasih sayang yang telah mereka rajut hingga kini.
Bahtera rumah tangga mereka semakin lengkap dengan kehadiran dua buah hati, Evi Mano dan Alfa Mano, yang menjadi anugerah terindah dan berkat Tuhan dalam keluarga mama Kristin dan bapak Benhur.
Kebahagiaan mereka kini berlipat ganda dengan kehadiran tiga orang cucu, buah hati dari Evi yang telah berkeluarga.
Kesetiaan mama Kristin teruji dalam suka dan duka mendampingi BTM meniti karier, yakni dari Camat Skamto, Camat Kaureh, Camat Abepura, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Jayapura, hingga menjabat Wali Kota Jayapura selama dua periode (2011-2022), mama Kristin tak pernah absen mendampingi sang suami.
Di daerah-daerah terpencil sekalipun, ia selalu setia berada di sisi BTM, menghadapi berbagai tantangan dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai seorang istri sekaligus pengayom yang tak tergantikan.
Aktor di Balik Layar Perjuangan
Dalam kancah politik, khususnya di Pilkada 2024 yang berlanjut ke Pilkada PSU 2025, sosok mama Kristin menjadi sangat krusial.
Ia tak hanya setia mendampingi BTM dalam setiap kunjungan dan menyapa setiap warga dengan ramah serta senyumnya yang khas.
Lebih dari itu, mama Kristin adalah kekuatan penyejuk di belakang panggung politik. Ia menyiapkan segala sesuatu dengan sangat detail dalam proses kampanye, memastikan setiap langkah berjalan mulus.
Di berbagai kesempatan, mama Kristin tetap tampil sebagai seorang “mama” bagi semua orang, baik dalam tim pemenangan maupun di tengah masyarakat.
Kehangatan cinta dan kasih sayangnya terpancar nyata kepada siapa pun yang ia temui.
Kesederhanaan dan pembawaannya yang bersahaja menjadi magnet tersendiri, melengkapi sosok BTM yang dikenal tenang dan tegas dalam menapaki proses perjuangan panjang ini.
Sangat humble dan Inspiratif
Di balik kehebatan BTM, ada sosok kuat yang tak pernah lelah menjadi tiang doa yang terus dilangitkan mama Kristin untuk kesuksesan sang suami.
Dalam beberapa hari menjelang tanggal 6 Agustus 2025, yang akan menjadi hari bersejarah bagi rakyat di Provinsi Papua, figur mama Kristin adalah contoh nyata perempuan Papua yang hebat dan kuat.
Bersama suami, mama Kristin berjuang bersama rakyat Provinsi Papua, dan menjadi inspirasi bagi perempuan muda serta generasi muda saat ini.
Perjuangan itu menjadi bukti betapa pentingnya sebuah komitmen sebagai seorang ibu dan juga seorang istri.
Mama Kristin adalah istri yang bukan hanya pendukung di belakang layar, tapi juga pejuang yang berkontribusi langsung melalui pengorbanan, pengorganisasian, dan dukungan moral.
(lrh)






