Program makan bergizi gratis. (TIFAPOS/Ist)
TIFAPOS.id – Kementerian Agama Republik Indonesia mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan agama dan keagamaan.
Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pemilihan Umum 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pada prinsipnya Kemenag mendukung program prioritas ini,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk “Kebijakan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak”.
Diskusi yang digelar Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) di Jakarta, Rabu (29/5/2024) menjadi bagian dari bentuk keadilan sosial, karena makan bergizi gratis akan meningkatkan prestasi dan kesehatan anak.
Implementasinya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebab, lembaga pendidikan formal binaan Kemenag, utamanya Madrasah mengikuti kebijakan yang diterbitkan Kemendikbud.
“Kami siap menunggu regulasi yang ada dan mekanisme atau aturan mainnya. Pastinya kami akan mendukung program prioritas ini sebagai bentuk untuk meningkatkan gizi anak di madrasah dan prestasi mereka,” ujarnya.
Meski membutuhkan anggaran yang cukup besar, Kemenag yakin bisa teralokasikan karena alokasi anggaran pendidikan di Kementerian Agama juga akan naik, kisarannya bisa sekitar Rp7-12 triliun guna menyukseskan program tersebut.
Jika Makan Bergizi Gratis sudah menjadi kebijakan, kata Sidik, pihaknya juga akan mempersiapkan terkait skema distribusinya. Sebab, mayoritas madrasah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta. Dari sekitar 87.000 Madrasah, 95 persen di antaranya adalah madrasah swasta. Madrasah Negeri jumlahnya hanya sekitar 4000 saja.
“Kami akan diskusikan skema distribusinya. Apakah menggunakan sistem katering atau optimalisasi kantin. Ini akan menjadi perhatian kami ke depan. Intinya, kami siap mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama, khususnya madrasah,” ujarnya.






