Home / Ragam Berita / Kakanwil Kemenkum Papua dukung UMKM naik kelas

Kakanwil Kemenkum Papua dukung UMKM naik kelas

Kakanwil Kemenkum Papua, Anthonius Mathius Ayorbaba mengunjungi stan UMKM binaan KPwBI Papua. (TIFAPOS/Ist)

TIFAPOS.id Mendukung para UMKM di Papua dalam melindungi karya mereknya, Kakanwil Kemenkum Papua, Anthonius Mathius Ayorbaba menghadiri Festival Cenderawasih ke 2 Tahun 2025, sebagai bentuk dukungan agar UMKM naik kelas.

Dalam rilis Kanwil Kemenkum Papua, Jumat (13/6/2025) disebutkan, festival tersebut diselenggarakan oleh Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua bekerja sama dengan Pemda Provinsi Papua.

Festival ini merupakan ajang tahunan BI Papua, yang mengusung tema “Mendorong Perekonomian Papua yang Berkelanjutan melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Investasi, dan Digitalisasi”.

Festival Cenderawasih ke 2 Tahun 2025 di buka secara resmi oleh Pj Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, S.IP., M.Si, bertempat di eks Terminal PTC Entrop Kota Jayapura.

Turut hadir dalam festival itu, dan di seluruh Forum Komunitas Pimpinan Daerah (forkopimda), perwakilan gereja-gereja, dan para UMKM serta para pelaku usaha kreatif di tanah Papua.

“Saya mengajak para UMKM agar dapat mendaftarkan produknya ke kantor wilayah Kemenkum Papua, sehingga produknya mendapat berlindungan hukum dari negara,” ujar Ayorbaba.

Ayorbaba berharap, Festival Cenderawasih 2025 menjadi wadah untuk memadukan potensi ekonomi Papua, khususnya dalam mendukung UMKM naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kuat.

Selain itu, sebagai inovasi penting untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi baru di Papua melalui sinergi ekonomi kreatif dan kolaborasi berbagai pihak.

Dia juga mengatakan, festival ini dapat memperkuat kolaborasi antara perbankan, pemerintah, dan pelaku usaha agar ekonomi Papua tumbuh lebih adaptif dan berdaya tahan.

Termasuk pengembangan sektor pariwisata dan UMKM yang melibatkan komunitas disabilitas sebagai bagian dari inklusivitas ekonomi.

“Festival Cenderawasih 2025 menjadi momentum strategis untuk meningkatkan kinerja, integritas, dan pelayanan prima, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Papua yang lebih kuat dan inklusif melalui sinergi berbagai potensi lokal,” ujar Ayorbaba.

Kesempatan tersebut, Ayorbaba meninjau langsung stan UMKM binaan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, sekaligus menyosialisasikan pentingnya perlindungan hukum bagi UMKM atas karyanya.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua Faturachman, menyatakan pengembangan ekonomi inklusif harus melibatkan pelaku UMKM sebagai penggerak utama.

Dia optimistis pertumbuhan bisnis pada sektor jasa, terutama pariwisata di Indonesia makin menguat di tengah persaingan global.

“Festival Cenderawasih ini perwujudan inovasi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi baru di Papua. Sinergi ekonomi kreatif, digitalisasi, keuangan syariah, pariwisata, dan budaya dipadupadankan dalam festival, untuk mengoptimalkan kesadaran masyarakat dan pendapatan ekonomi Papua,” ujar Faturachman.

Faturachman menambahkan, Festival Cenderawasih ke Tahun 2025 bertujuan meningkatkan iklim investasi dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di Papua.

Dia juga mengatakan, Festival Cenderawasih melibatkan sekitar 40 UMKM binaan, mitra, dan unit usaha komunitas difabel dari berbagai sektor seperti kuliner, fashion, dan pariwisata.

Kegiatan ini juga mengintegrasikan ekonomi dan keuangan syariah serta digitalisasi pembayaran, melalui QRIS untuk mendukung inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Selain sebagai platform pengembangan UMKM dan pariwisata, festival tersebut menyelaraskan berbagai kegiatan flagship Bank Indonesia.

Seperti, road to Indonesia syariah economic festival dan festival ekonomi digital Indonesia, menjadikannya kolaborasi harmonis untuk pengembangan ekonomi Papua

Selain itu, dalam Festival Cenderawasih 2025 juga ada sesi business matching pembiayaan dengan lembaga perbankan.

Kompetisi tematik yang melibatkan lomba ekonomi syariah, pariwisata, investasi, QRIS, dan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah.

Talkshow dan edukasi berupa diskusi interaktif tentang perkembangan ekonomi, pariwisata, ekonomi syariah, digitalisasi sistem pembayaran, dan inklusi keuangan.

Festival budaya dan musik dengan penampilan tarian tradisional Papua, kuliner khas, produk tradisional, serta musisi dari Papua dan wilayah timur Indonesia.

Tahun ini juga ada tiga kegiatan baru unggulan, seperti sustainable tourism exhibition, yaitu edukasi dan promosi pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya Papua.

Syariah dan halal fair, yaitu penguatan ekosistem ekonomi syariah lokal melalui halal value chain dan akses keuangan syariah.

Inclusive economic growth atau pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal yang memberdayakan komunitas adat, penyandang disabilitas, dan pelaku ekonomi inklusif.

Selain itu, Festival Cenderawasih 2025 menjadi ajang kolaborasi berbagai stakeholder untuk menciptakan iklim investasi yang sehat.

Serta, memperkuat pertumbuhan ekonomi Papua secara menyeluruh sehingga festival berperan sebagai katalisator pengembangan UMKM dan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Papua.

Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, S.IP., M.Si, menyampaikan Festival Cenderawasih ke 2 Tahun 2025 sebagai wujud sinergi antara stakeholders.

Serta, pelaku usaha dalam mendorong pengembangan UMKM, ekonomi syariah, penguatan digitalisasi, dan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Acara ini juga wujud optimisme masyarakat terhadap potensi perekonomian Papua dan memperluas kesadaran masyarakat mengenai cinta bangga dan paham rupiah,” ujar Ramses.

Ramses berharap festival tersebut memberi manfaat berkelanjutan bagi pelaku UMKM, pariwisata, dan masyarakat, sehingga menguatkan pengembangan ekonomi berkelanjutan, seimbang, dan inklusif di Papua.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *