Home / Ragam Berita / IBI Kota Jayapura gelar Muscab ke-IV sekaligus pemilihan ketua baru periode 2023-2028

IBI Kota Jayapura gelar Muscab ke-IV sekaligus pemilihan ketua baru periode 2023-2028

Ketua Pengurus Cabang IBI Kota Jayapura periode 2018-2023, Rodinda Sihombing, SKM., M.Kes menyampaikan sambutan dalam Muscab ke-IV tahun 2025. (TIFAPOS/La Ramah)

TIFAPOS.id Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Jayapura, Papua, menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV tahun 2025.

Muscab tersebut bertujuan untuk memilih ketua dan pengurus baru periode 2023-2028, menyusun program kerja, dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

Selain itu, Muscab IBI Kota Jayapura, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM dan layanan kesehatan ibu dan anak, serta penurunan angka stunting.

Muscab yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu (31/5/2025) dengan tema “Peran bidan dalam penguatan kesehatan nasional pada krisis iklim melalui sinergi dan kolaborasi”.

Kegiatan ini dihadiri seluruh anggota IBI kota dan kabupaten serta tamu undangan, sekaligus seminar ilmiah yang disampaikan oleh Dr. dr. Hermanus Suhartono, Sp.OG dan Dr. Elsye Angella Wanda, M. Med., Sp.A.

“Terwujudnya konsolidasi dan pembinaan organisasi yang kuat di tingkat cabang untuk mendukung eksistensi dan kemajuan IBI Kota Jayapura,” ujar Ketua Panitia Muscab, Fitriani, S.Tr.Keb., S.H., M.H.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M foto bersama ketua, pengurus, dan anggota IBI Kota Jayapura. (TIFAPOS/La Ramah)

Dia juga berharap, terpilihnya kepengurusan baru yang kompeten dan mampu menjalankan program kerja dengan baik serta bertanggung jawab atas periode sebelumnya.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme bidan agar mampu memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal di masyarakat.

Selain itu, terjalinnya kerjasama yang baik antara IBI dengan pemerintah daerah dan organisasi profesi lain untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan bidan, termasuk perhatian terhadap insentif dan honorarium.

Serta, partisipasi aktif anggota dalam setiap kegiatan organisasi untuk menyampaikan aspirasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

“Muscab ke-IV ini menjadi momentum penguatan organisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia bidan, dan terjalinnya sinergi dengan pemerintah serta pemangku kepentingan demi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik,” ujar Fitriani.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M foto bersama ketua, pengurus, dan anggota IBI Kota Jayapura. (TIFAPOS/La Ramah)

Ketua Pengurus Cabang IBI Kota Jayapura periode 2018-2023, Rodinda Sihombing, SKM., M.Kes, mengatakan Muscab dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Dia juga mengatakan, menjadi momentum strategis untuk merancang program kerja yang berdampak nyata bagi peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pengembangan profesi bidan.

Kesempatan tersebut, Rodinda berharap menyatukan persepsi dan membangun komunikasi yang baik antara pengurus lama dan baru untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Menjaga persaudaraan dan kerja sama antar anggota agar dapat bahu-membahu mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera.

Melanjutkan dan menyusun program kerja yang selaras dengan visi misi IBI pusat serta bersinergi dengan program pemerintah daerah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta stunting.

Selain itu, peningkatan profesionalisme dan adaptasi terhadap perubahan demi pelayanan kesehatan yang berkualitas dan responsif.

Sebagai wadah pengembangan kualitas sumber daya manusia, tukar pikiran, dan musyawarah untuk kemajuan organisasi dan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Muscab dapat menghasilkan kepengurusan yang solid, profesional, amanah, dan mampu berkontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak,” ujar Rodinda.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M foto bersama ketua, pengurus, dan anggota IBI Kota Jayapura. (TIFAPOS/La Ramah)

Dia juga mengatakan, peran bidan sangat krusial dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak melalui pelayanan kesehatan ibu hamil dan kebidanan yang berkesinambungan.

Bidan berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan asuhan kebidanan yang profesional dan humanis, serta mendukung program pemerintah dalam penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup generasi sejak masa kandungan.

Selain itu, bidan juga menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program kesehatan reproduksi, pemberian ASI eksklusif, dan perencanaan persalinan yang aman.

Rodinda menekankan pentingnya peningkatan kapasitas, kolaborasi, dan adaptasi bidan terhadap transformasi sistem kesehatan agar pelayanan yang diberikan semakin berkualitas dan berkelanjutan.

Peran bidan juga diperkuat dengan pemahaman tugas dan wewenang yang sesuai standar operasional prosedur demi pelayanan optimal bagi ibu dan anak

“Saya berharap kepengurusan baru dapat segera menyusun program kerja yang bersinergi dengan program pemerintah, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak, termasuk menurunkan angka stunting dan mencegah kematian ibu dan bayi,” ujar Rodinda.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M foto bersama ketua, pengurus, dan anggota IBI Kota Jayapura. (TIFAPOS/La Ramah)

Dia juga mengatakan, program kerja ini disusun berdasarkan visi misi IBI pusat dan diharapkan membawa perubahan positif serta kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat.

Selain itu, berharap adanya peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi bagi anggota sebagai bagian dari penguatan organisasi dan pelayanan.

“Muscab dilaksanakan agar pengurus baru dapat menyusun program kerja yang meningkatkan profesionalisme, termasuk kemungkinan terkait sertifikat kompetensi bidan, guna mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara optimal,” ujar Rodinda.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M, berharap penguatan peran bidan melalui Muscab IBI dapat menghasilkan kepengurusan yang solid, profesional.

Selain itu, inovatif yang mampu memperkuat pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti serta menjawab tantangan zaman.

Dia menekankan, bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak yang tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga edukasi dan pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan.

“Muscab diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara IBI dan pemerintah, meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan bidan, serta mendorong kolaborasi yang erat dengan fasilitas kesehatan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ujar Rustan.

Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. H. Rustan Saru, M.M foto bersama ketua, pengurus, dan anggota IBI Kota Jayapura. (TIFAPOS/La Ramah)

Wakil wali kota, juga berharap lahir gagasan segar, inovasi program, dan kepemimpinan visioner yang adaptif terhadap perubahan serta mampu menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidan, lanjut wakil wali kota, pengembangan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi bidan agar kemampuan dan pengetahuan mereka selalu up-to-date sesuai standar pelayanan kebidanan, termasuk edukasi di tingkat komunitas.

Manajemen tenaga kerja yang baik, seperti menyediakan cukup bidan berpengalaman, supervisor, dan sistem insentif untuk memotivasi bidan memberikan pelayanan berkualitas tinggi.

Penerapan standar pelayanan dan audit kompetensi secara rutin untuk memastikan pelayanan sesuai standar dan kebutuhan kesehatan ibu dan anak terpenuhi.

Pemanfaatan teknologi modern, seperti aplikasi konsultasi online, alat monitoring kesehatan digital, dan sistem pengingat jadwal pasien untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi layanan.

Pengelolaan administrasi yang tertata rapi untuk mendukung praktik bidan yang profesional dan memudahkan pengelolaan data pasien.

Dia juga berharap, kolaborasi interdisiplin dengan fasilitas kesehatan lain untuk memberikan layanan terpadu dan rujukan yang efektif.

Fokus pada pelayanan yang personal dan responsif terhadap kebutuhan spesifik ibu hamil dan pasien, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien.

“Saya berharap, IBI secara terpadu dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh,” ujar wakil wali kota.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *