Foto suasana perayaan HUT ke-50 Ikatan Keluarga Maluku Barat Daya (Kalwedo) Papua di Kota Jayapura. Ketua umum dan anggota Kalwedo Papua bersuka cita bersama, memotong kue ulang tahun sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan di tanah Papua. (TIFAPOS/Istimewa)
Ringkasan Berita
• Momentum refleksi perjalanan panjang dan perjuangan Ikatan Keluarga Kalwedo.
• Pererat persaudaraan pendatang dan menjaga nilai budaya leluhur.
• Pentingnya menjaga tali persaudaraan sebagai kunci keberhasilan dan ketahanan hidup di tanah perantauan.
DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Keluarga (Maluku Barat Daya) Kalwedo Papua menggelar ibadah syukur untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-50 sejak hadir di Papua 25 Oktober 1975.
Bertempat di Grand Abe Hotel Jayapura, Kota Jayapura, Sabtu, 25 Oktober 2025, acara ini mengusung tema “50 Tahun Kalwedo: Menenun Tali Persaudaraan di Tanah Perantauan” dengan subtema “Menjaga Jalinan Persaudaraan, Menguatkan Kebersamaan, dan Melestarikan Warisan Budaya di Tengah Perubahan Zaman”.
Ibadah syukur tersebut dihadiri oleh ratusan anggota keluarga besar Kalwedo Papua yang tersebar di wilayah Jayapura dan sekitarnya, serta tokoh-tokoh masyarakat, dan pemuda.
Acara ini menjadi momentum penting untuk merenungkan perjalanan panjang dan perjuangan Ikatan Keluarga Kalwedo dalam mempererat persaudaraan sesama pendatang di perantauan dan menjaga nilai budaya leluhur.
Ketua DPD Ikatan Keluarga Kalwedo Papua, Rocky Bebena, S.Pd., M.Pd mengapresiasi atas dukungan semua pihak serta mengingat kembali awal berdirinya organisasi ini pada 25 Oktober 1975..
Ia juga mengajak seluruh warga Kalwedo untuk terus menumbuhkan semangat persatuan dan gotong royong di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
“Kalwedo bukan sekadar nama organisasi, melainkan keluarga besar yang menjadi rumah bagi kami semua. Melalui peringatan 50 tahun ini, kami berkomitmen untuk terus menguatkan ikatan sosial dan kultural, serta mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda,” ujar Ketua DPD Kalwedo.
“Menjaga tali persaudaraan bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga kunci keberhasilan dan ketahanan kita dalam menjalani kehidupan di tanah perantauan,” sambungnya.
Acara ibadah syukur juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya khas Kalwedo yang menghadirkan tarian tradisional dan lagu-lagu daerah Papua.
Pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa pelestarian budaya adalah bagian integral dari jalinan persaudaraan yang terus dirawat oleh komunitas Kalwedo.
Selain itu, perayaan HUT ke-50 ini juga menjadi ajang penguatan kolaborasi antar anggota dalam berbagai program sosial kemasyarakatan seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
DPD Ikatan Keluarga Kalwedo bertekad untuk menjadi wahana peningkatan kualitas hidup anggotanya dan memperkuat peran mereka dalam pembangunan daerah.
Perayaan dua dasawarsa setengah ini menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan di tengah arus globalisasi yang masif.
“Kami ingin memastikan bahwa di tengah kemajuan dan perubahan, akar budaya dan rasa solidaritas tetap hidup dan berkembang selaras dengan perkembangan zaman,” ujar Ketua DPD Kalwedo.
Dengan semangat persaudaraan yang kuat, DPD Ikatan Keluarga Kalwedo Papua menatap masa depan penuh harapan agar bisa berkontribusi khususnya dalam pembangunan di Papua.
Mereka berkomitmen untuk terus menjadi sumber inspirasi bagi komunitas perantauan lainnya, bahwa dengan menjaga tali persaudaraan dan melestarikan budaya, keberagaman justru menjadi kekuatan dalam menjawab tantangan kehidupan modern.
Ibadah syukur dan peringatan HUT ke-50 DPD Ikatan Keluarga Kalwedo Papua menjadi momentum bersejarah yang mengokohkan semangat kebersamaan sekaligus melestarikan warisan budaya, sebagai fondasi utama bagi keberlangsungan komunitas Kalwedo di tanah perantauan.
(ldr)
