Home / Ragam Berita / Hadiri puncak perayaan HAN 2025, Ketua PP Paud Kota Jayapura: Memastikan kegiatan seni budaya berjalan sesuai dengan tema

Hadiri puncak perayaan HAN 2025, Ketua PP Paud Kota Jayapura: Memastikan kegiatan seni budaya berjalan sesuai dengan tema

TIFAPOS.id Ketua Persatuan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PP PAUD) Kota Jayapura, Papua, Grace L. Yoku, S.Pd., M.Pd, menghadiri puncak perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025, yang diperingati secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 23 Juli 2025.

Acara puncak yang berlangsung di Papua Youth Creative Hub (PYCH), Rabu (237/2025) dihadiri Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H, Bunda PAUD Kota Jayapura, Nerlince Wamuar, S.E., M.Pd.

Hadir juga pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura, dan melaksanakan rangkaian kegiatan seni, budaya, dan partisipasi anak-anak sebagai tokoh utama.

Puncak perayaan HAN 2025 menekankan keterlibatan anak secara aktif lewat permainan, pertunjukan seni dan budaya tradisional, serta interaksi langsung dengan pejabat untuk mendukung acara dan program acara budaya anak.

Selain itu, peringatan HAN 2025 mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan berbagai sub-tema terkait perlindungan, pendidikan, dan kesehatan anak, sehingga kehadiran Ketua PP Paud Kota Jayapura memiliki peran penting dalam menginisiasi dan mendukung program kebudayaan yang melibatkan anak-anak.

Ketua PP Paud Kota Jayapura, Grace L. Yoku, S.Pd., M.Pd mengatakan, peran PP PAUD dalam puncak perayaan Hari Anak Nasional 2025 terutama adalah mendukung penyelenggaraan kegiatan yang mengangkat aspek seni dan budaya sebagai bagian dari rangkaian acara.

Dia juga mengatakan, berperan menginisiasi, mengorganisasi, dan memfasilitasi program kebudayaan yang melibatkan anak-anak, seperti pertunjukan seni tradisional, permainan edukatif budaya, dan aktivitas interaktif yang memperkenalkan anak-anak pada warisan budaya daerah masing-masing.

Dalam puncak acara yang berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia, PP Paud Kota Jayapura bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan kegiatan seni budaya berjalan sesuai dengan tema Hari Anak Nasional 2025, yaitu “Anak Hebat, Indonesia Kuat” yang menekankan perlindungan, pemenuhan hak anak, dan pengembangan potensi anak melalui kreativitas dan budaya.

Selain itu, berperan dalam memfasilitasi interaksi antara pejabat, anak-anak, dan masyarakat melalui kegiatan kesenian tradisional dan permainan budaya, mendukung agenda interaksi alat musik, tarian, atau seni pertunjukan yang diadakan pada peringatan tersebut.

Ini juga sejalan dengan tujuan peringatan HAN 2025 yang mengedepankan partisipasi aktif anak-anak dalam kegiatan yang mendukung tumbuh kembang dan kebudayaan.

“PP Paud Kota Jayapura berperan sebagai penggerak dan fasilitator kegiatan kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, mendukung terciptanya pengalaman bermakna bagi anak-anak melalui seni dan budaya sebagai bagian dari pemenuhan hak dan pengembangan mereka secara menyeluruh,” ujar Yoku.

Ketua Persatuan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PP PAUD) Kota Jayapura, Papua, Grace L. Yoku, S.Pd., M.Pd foto bersama Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H, Bunda PAUD Kota Jayapura, Nerlince Wamuar, S.E., M.Pd serta pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura dalam rangka puncak perayaan Hari Anak Nasional 2025. (TIFAPOS/La Ramah)

Kesempatan tersebut, Yoku menegaskan kontribusi PP Paud Kota Jayapura dalam membangun budaya peduli anak, seperti mengembangkan dan melestarikan budaya lokal yang mengandung nilai-nilai moral dan karakter peduli anak.

Tujuannya, agar anak-anak sejak dini mengenal, mencintai, dan mempraktikkan nilai budaya sebagai bagian dari pembentukan karakter positif seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.

Program pembinaan seni dan budaya yang melibatkan anak-anak secara aktif, seperti pertunjukan seni tradisional, permainan edukatif budaya, dan pengenalan kearifan lokal, yang memberikan ruang bagi anak untuk berekspresi sekaligus memahami nilai-nilai kebudayaan terkait kepedulian sosial.

Fasilitasi pendidikan berbasis budaya dan karakter dalam lingkungan formal dan nonformal, termasuk mendukung integrasi nilai kearifan lokal dalam kurikulum dan kegiatan pendidikan anak, sehingga anak dibentuk menjadi generasi yang peduli dan berbudaya.

Menginisiasi kampanye dan program kesadaran tentang pentingnya pelestarian budaya dan kepedulian terhadap sesama anak dan masyarakat, misalnya melalui sosialisasi, festival budaya, dan teknologi digital seperti konten edukatif budaya yang dapat menjangkau anak-anak lebih luas.

Mendorong kolaborasi antar instansi pemerintah, komunitas seni budaya, dan keluarga dalam upaya pembinaan karakter anak berbasis budaya, sehingga budaya peduli anak terinternalisasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Serta, kepedulian sosial dan karakter positif dapat tumbuh sejak usia dini melalui kebudayaan yang dilestarikan dan dikembangkan secara aktif, dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam kehidupan anak dan masyarakat.

 

(lrh)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *