Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Faturachman didampingi Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, S.IP., M.Si meresmikan Festival Cenderawasih ke 2 Tahun 2025. (TIFAPOS/Ist)
TIFAPOS.id Bank Indonesia Perwakilan Papua kembali menggelar Festival Cenderawasih Ke 2 bekerjasama dengan Pemda Papua, pada tanggal 13-15 Juni 2025 di eks Terminal PTC Entrop, Kota Jayapura.
Festival ini merupakan ajang tahunan,
yang mengusung tema “Mendorong Perekonomian Papua yang Berkelanjutan melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Investasi, dan Digitalisasi”.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Faturachman mengatakan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan iklim investasi dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di Papua.
Dia juga mengatakan, Festival Cenderawasih melibatkan sekitar 40 UMKM binaan, mitra, dan unit usaha komunitas difabel dari berbagai sektor seperti kuliner, fashion, dan pariwisata.
“Kegiatan ini juga mengintegrasikan ekonomi dan keuangan syariah serta digitalisasi pembayaran, melalui QRIS untuk mendukung inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif,” ujar Faturachman.
Selain sebagai platform pengembangan UMKM dan pariwisata, festival tersebut menyelaraskan berbagai kegiatan flagship Bank Indonesia.
Seperti, road to Indonesia syariah economic festival dan festival ekonomi digital Indonesia, menjadikannya kolaborasi harmonis untuk pengembangan ekonomi Papua
Selain itu, dalam Festival Cenderawasih 2025 juga ada sesi business matching pembiayaan dengan lembaga perbankan.
Kompetisi tematik yang melibatkan lomba ekonomi syariah, pariwisata, investasi, QRIS, dan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah.
Talkshow dan edukasi berupa diskusi interaktif tentang perkembangan ekonomi, pariwisata, ekonomi syariah, digitalisasi sistem pembayaran, dan inklusi keuangan.
Festival budaya dan musik dengan penampilan tarian tradisional Papua, kuliner khas, produk tradisional, serta musisi dari Papua dan wilayah timur Indonesia.
Tahun ini juga ada tiga kegiatan baru unggulan, seperti sustainable tourism exhibition, yaitu edukasi dan promosi pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya Papua.
Syariah dan halal fair, yaitu penguatan ekosistem ekonomi syariah lokal melalui halal value chain dan akses keuangan syariah.
Inclusive economic growth atau pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal yang memberdayakan komunitas adat, penyandang disabilitas, dan pelaku ekonomi inklusif.
Selain itu, Festival Cenderawasih 2025 menjadi ajang kolaborasi berbagai stakeholder untuk menciptakan iklim investasi yang sehat.
Serta, memperkuat pertumbuhan ekonomi Papua secara menyeluruh sehingga festival berperan sebagai katalisator pengembangan UMKM dan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Papua.
Kesempatan tersebut, dikatakan Faturachman, digitalisasi dan penggunaan QRIS memegang peran sangat besar dalam Festival Cenderawasih.
Pada festival sebelumnya, tercatat 3.260 transaksi menggunakan QRIS dengan nominal mencapai Rp586 juta, yang merupakan sekitar 91 persen dari total transaksi selama acara.
Seluruh transaksi UMKM di festival dilakukan dengan QRIS, menandakan komitmen kuat untuk mendukung inklusi keuangan dan digitalisasi ekonomi di Papua.
Bank Indonesia Papua juga terus mendorong perluasan penggunaan QRIS melalui sosialisasi dan berbagai kompetisi untuk meningkatkan awareness masyarakat.
Hingga Maret 2025, jumlah merchant QRIS di Papua sudah mencapai lebih dari 230 ribu dengan pengguna lebih dari 214 ribu, menunjukkan penetrasi digital yang signifikan di wilayah ini.
Dengan digitalisasi dan QRIS, festival mempermudah transaksi, memperluas akses pasar UMKM, dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan di Papua, sekaligus mengurangi risiko penyebaran uang palsu.
“Jadi, QRIS bukan hanya alat pembayaran, tapi juga katalisator penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan digitalisasi di Festival Cenderawasih,” ujar Faturachman.
Faturachman berharap Festival Cenderawasih 2025 menjadi momentum strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Papua.
Selain itu, menjadi wadah penting untuk memperkuat ekonomi Papua secara inklusif dan berkelanjutan melalui kolaborasi berbagai sektor dan pemanfaatan potensi lokal.

Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, S.IP., M.Si, berharap Festival Cenderawasih 2025 menjadi upaya penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Papua yang lebih kuat, adaptif, dan berdaya tahan.
Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara perbankan, pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku usaha untuk mendukung pengembangan UMKM melalui business matching dan pembiayaan perbankan.
Festival ini juga diharapkan memberikan stimulus ekonomi dengan melibatkan masyarakat luas dan komunitas disabilitas, serta mendorong inovasi seperti ekonomi syariah, digitalisasi, dan ekonomi hijau.
“Tema Fescen 2025 adalah “Tumbuh Kuat, Tumbuh Inklusif,” yang mencerminkan fokus pada inklusivitas dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua secara menyeluruh,” ujar Ramses.
Kesempatan tersebut, Ramses Limbong berkomitmen pada pembangunan Papua yang humanis dan inklusif, menitikberatkan pada dialog dan kolaborasi dengan masyarakat adat serta penguatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dia ingin memastikan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua elemen masyarakat agar tidak ada yang tertinggal.






