Pelaksana kegiatan sekaligus Sekretaris DPKD Kota Jayapura, Erix Merauje, S.E., M.Si menyampaikan sambutan pada pembukaan sosialisasi akreditasi perpustakaan sekolah SD/MI 2025. (TIFAPOS/La Ramah)
Ringkasan Berita
• Sosialisasi akreditasi perpustakaan sekolah untuk tingkat SD dan MI, bertujuan meningkatkan mutu literasi anak.
• Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan memperkuat literasi sejak dini.
• Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar strategis.
DINAS Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kota Jayapura menggelar sosialisasi akreditasi perpustakaan sekolah untuk tingkat SD dan MI untuk meningkatkan mutu literasi anak.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel MaxOne Jayapura, Jumat, 17 Oktober 2025 merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah, sekaligus memperkuat literasi anak sejak dini.
Kegiatan ini dihadiri 100 peserta (50 kepala sekolah dan 50 pengelola perpustakaan) dengan narasumber pustakawan sekaligus asesor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Papua.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura, Septinus Ireeuw, S.Sos mewakili Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, S.H., M.H membuka secara resmi sosialisasi ini dengan memberikan arahan penting terkait peran perpustakaan dalam menunjang kualitas pembelajaran.
“Perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar yang sangat strategis. Melalui akreditasi perpustakaan, kita ingin memastikan bahwa fasilitas dan layanan yang disediakan dapat memenuhi standar mutu serta memberikan manfaat maksimal bagi siswa,” ujar Ireeuw.
Kegiatan sosialisasi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, perpustakaan daerah, serta para orang tua dan komunitas masyarakat dalam mendukung pengembangan perpustakaan.
Hal ini bertujuan agar budaya literasi tidak hanya tumbuh di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah dan masyarakat umum.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura menargetkan pada akhir tahun 2025, semua SD dan MI ini dapat mengikuti proses akreditasi perpustakaan secara bertahap.
“Kami berharap program ini dapat menjadi tonggak awal peningkatan mutu pendidikan di tingkat dasar melalui penguatan ekosistem literasi yang holistik,” ujar Ireeuw sekaligus menutup acara.
Pelaksana kegiatan sekaligus Sekretaris DPKD Kota Jayapura, Erix Merauje, S.E., M.Si mengatakan, selain sosialisasi, program pendampingan teknis juga akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan untuk membantu sekolah dalam mempersiapkan dokumen dan memenuhi standar akreditasi.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura mengimbau seluruh kepala sekolah dan pengelola perpustakaan agar aktif mengikuti pelatihan dan pendampingan tersebut.
Sosialisasi ini sekaligus menjadi langkah konkret Kota Jayapura dalam menjawab tantangan dunia pendidikan di era digital dan menghadapi perubahan global.
“Dengan perpustakaan yang akreditasi dan berkualitas, diharapkan siswa lebih mudah mengakses sumber belajar, meningkatkan kreativitas, dan mampu bersaing secara akademik,” ujar Merauje.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Papua yang memaparkan tata cara dan kriteria akreditasi perpustakaan sekolah.
Dikatakan narasumber, proses akreditasi ini meliputi penilaian terhadap koleksi buku, fasilitas ruang perpustakaan, manajemen perpustakaan, serta aktivitas literasi yang melibatkan siswa dan komunitas sekolah.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta aktif berdiskusi mengenai langkah-langkah praktis dalam meningkatkan koleksi buku yang beragam dan berkualitas, teknik pengelolaan perpustakaan yang efektif, serta metode inovatif untuk menggiatkan budaya baca di sekolah.
Salah satu pengelola perpustakaan SD yang hadir, Yohanis Maila, mengaku sangat terbantu dengan sosialisasi ini.
“Selama ini kami sudah memiliki perpustakaan, namun belum pernah mengikuti akreditasi. Melalui sosialisasi ini, saya jadi lebih paham bagaimana cara mempersiapkan dan meningkatkan standar perpustakaan di sekolah kami,” ujar Maila.
(ldr)






