Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari dan kolega meninjau pelayanan Puskesmas Hebeybhulu Yoka. (TIFAPOS/Ramah)
TIFAPOS.id – Guna mendekatkan pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Papua, melaunching Integrasi Layanan Primer (ILP), Jumat (15/11/2024).
Launching ILP berlangsung di Puskesmas Hebeybhulu Yoka, Kota Jayapura, Papua, yang disaksikan langsung Direktur Tata Kelola Kesehatan Kemenkes RI, dr. Then Suyanti, melalui zoom.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan ILP adalah salah satu pilar transformasi bidang kesehatan di Indonesia.
Ia juga mengatakan ILP adalah upaya untuk menata dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan primer, berdasarkan siklis hidup individu, keluaga, dan masyarakat.
“ILP ini, diterapkan di 14 puskesmas yang telah terakteditasi. Penerapana layanan primer di posyandu dan puskesmas pembantu (pustu),” ujar Antari.

Dikatakan Antari, tujuan utama ILP adalah meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi layanan primer, yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan paliatif.
Kesempatan tersebut, dikatakan Antari, ILP terdiri dari lima klaster, yaitu klaster manajemen, klaster ibu dan anak, klaster usia dewasa dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, lintas klaster.
Ia juga mengatakan enam standar pelayanan minimal, yaitu pekerjaan umum, perumahan rakyat, kesehatan, pendidikan, tantib, dan sosial.
“Dengan ILP dapat mengatasi berbagai penyakit, seperti TB, kaki gajah, kusta, jantung, kanker, struk, dan sekaligus pencegahan stunting,” ujar Antari.
“Dalam penetapan ILP, seiring berjalannya waktu pasti mengalami perubahan sehingga membutuhkan sosialsiasi kepada masyarakat sehingga membutuhkan keterpaduan,” ujarnya.
Ditektur Tata Kelola Kesehatan Kemenkes RI, dr. Then Suyanti mengapresiasi Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan yang tekah melaunching ILP.
Dikatakan Then, ILP sudah diuji coba tahun 2021 dan mendapatkan hasil baik sehingga penerapannya di perluas hingga ke daerah, yang ditargetkan 4000 puskesmas 2024, namun baru terealisasi 3800.
Ia juga mengatakan, Pemerintah Pusat membantu menggunakan dana DAK fisik untuk mendukung pembangunan pustu dalam rangka penguatan ILP sehingga pelayanan lebih fleksibel.
“Saya apresiasi Kota Jayapura yang bisa launching ILP, dengan harapan bisa dilaksanakan agar masyarakat terlayani dengan baik,” ujar Then.
Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang SDM dan Kemasyarakatan Sem Stenly Merauje mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura Christian Sohilait berharap kolaborasi dan komitmen lintas sektor dalam menyukseskan implementasi ILP.
“Puskesmas garda terdepan dalam pelayanan primer sehingga membutuhkan integrasi dan terkoordinasi guna mewujudkan transformasi kesehatan efektif,” ujar Merauje.






