Orang Muda Katolik (OMK) dan SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner) Paroki Kristus Terang Dunia Waena menggelar doa Rosario aksi 1000 lilin. (TIFAPOS/Ist)
Oleh : Rio Dosinaen
TIFAPOS.id Baru saja usai umat Katolik di seluruh dunia mengungkapkan, “Alleluia Christus Surexxit” pada Hari Paskah, dan sehari kemudian, frasa latin, “Requiescat in Pace”, juga selama hampir sepekan ini menghiasi lini masa di media sosial maupun elektronik.
Hal itu sebagai ungkapan duka cita segenap umat manusia di seluruh dunia terlebih khusus kepada lebih kurang 1,4 milyar umat Katolik yang baru saja kehilangan untuk selama-lamanya, sosok gembala yang baik, rendah hati, sederhana dan peduli terhadap perdamaian dunia, pada Senin 21 April 2025 yang lalu.
Langit Vatikan mendadak menjadi kelam setelah sukacita Paskah baru saja usai, Kardinal Jorge Mario Bergoglio atau yang kita kenal sebagai Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun pada pukul 07.32 waktu setempat.
Seluruh dunia terkejut dan merasa sedih dengan berita berpulangnya sosok kharismatik ini ke Rumah Bapa di Surga. Kesedihan ini juga sangat dirasakan di indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi kunjungan Apostolik dari beliau pada Bulan September 2024.
Tidak terkecuali, oleh umat Paroki Kristus Terang Dunia, Waena, sebagai bagian dari Keuskupan Jayapura – Papua yang ingin mengungkapkan kesedihan dengan melakukan doa bersama, dan aksi 1000 lilin sebagai simbol dukacita yang mendalam atas meninggalnya Bapa Suci Paus Fransiskus.
Kegiatan doa bersama dan aksi 1000 lilin ini dihelat pada Minggu 27 April 2025, tepat sehari setelah Sri Paus Fransiskus dimakamkan.
Orang Muda Katolik (OMK) dan SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner) Paroki Kristus Terang Dunia Waena menjadi penggerak terlaksananya Doa Rosario aksi 1000 lilin ini untuk mengenang dan mendoakan arwah Sri Paus Fransiskus.
Doa bersama dan aksi 1000 lilin ini hanya merupakan hal kecil dan sederhana yang bisa dilakukan guna mengenang dan menghidupi semua keteladanan iman serta kemanusiaan dari Bapa Paus Fransiskus bagi dunia dan khususnya bagi generasi muda di Paroki Kristus Terang Dunia Waena.

Kegiatan ini dilaksanakan tepat pukul 17.00 WIT yang bertempat di Goa Maria Paroki Kristus Terang Dunia Waena. Antusias umat yang hadir cukup banyak, untuk mengikuti doa bersama ini.
Doa Rosario berlangsung dengan khusyuk dan dalam keheningan dimana umat yang hadir larut dalam merenung kisah, serta pesan moral dari beliau yang pernah disampaikan kepada seluruh umat manusia tanpa memandang perbedaan etnis dan agama.
Peristiwa Rosario yang didoakan adalah peristiwa mulia dalam ritus Doa Rosario, umat juga diajak mendengarkan Sabda Tuhan sebagai sumber pedoman hidup iman Kristiani.
Setelah Doa Rosario yang dipimpin oleh OMK dan SEKAMI Paroki berakhir, Imelda Elosak selaku pemandu acara menyapa umat dan mengangkat kembali pesan-pesan kasih dan moral yang pernah disampaikan mendiang Paus Fransiskus semasa hidupnya.
Selanjutnya, umat diajak berinteraksi, untuk dapat memberikan kesaksian secara pribadi terkait pesan moral dan teladan iman dari Sri Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus sudah pergi dan beliau memberikan teladan yang baik yaitu kesederhanaan, sehingga harus selalu mencontohi hal itu.
Doa Rosario berlangsung dengan lancar dan baik selama kurang lebih satu jam. Sebagai pamungkas dari kegiatan ini, ditutup dengan peletakan dan pembakaran lilin yang sudah dibawa oleh masing-masing umat sebagai bentuk doa ujud pribadi bagi arwah Bapa Suci Paus Fransiskus.
Lilin melambangkan cahaya dalam kegelapan, sehingga kita berharap dengan intensi lewat cahaya-cahaya lilin dan doa umat beriman, arwah Paus Fransiskus memperoleh kebangkitan bersama Yesus Kristus dan menempati tempat yang layak dalam kerajaan Surga yang kekal.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena berkat dukungan dari Pastor Vikaris Kristus Terang Dunia Waena, RD. Damianus Uropmabin, Tim Seksi Rumah tangga Paroki KTDW, OMK dan SEKAMI sebagai generasi muda dan harapan Gereja yang selalu tanggap dan peduli dengan situasi dan perkembangan Gereja Katolik.
Semoga dengan Doa Rosario bersama Bunda Maria, umat terus diteguhkan dan dikuatkan dalam menghadapi peristiwa duka ini serta umat diharapkan terus berdoa dan memohon bantuan Roh Kudus dalam menghadapi proses pemilihan Paus yang baru (Konklav) di bulan mei mendatang.
Selamat jalan Bapa Paus Fransiskus, semua teladan baik mu akan selalu kami terapkan dalam kehidupan ini. “Tuhan tidak pernah lelah mengampuni kita; kitalah yang lelah mencari belas kasihan-Nya”. (Paus Fransiskus)
(Penulis adalah tokoh pemuda dari Paroki Kristus Terang Dunia Waena)






