Home / Ragam Berita / Bangun budaya siaga, BPBD Kota Jayapura sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana di SLBN 1 Jayapura

Bangun budaya siaga, BPBD Kota Jayapura sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana di SLBN 1 Jayapura

Siswa-siswi SLBN 1 Jayapura mengikuti simulasi bencana gempa bumi di halaman sekolah. (TIFAPOS/La Ramah)

TIFAPOS.id Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, secara aktif membangun budaya siaga melalui sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat.

Salah satunya di SLB Negeri 1 Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (12/8/2025) dengan pemateri dari BPBD Kota Jayapura dan BMKG Wilayah V Jayapura.

Adapun tema kegiatan “Pembangunan kapasitas sekolah melalui pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana guna mewujudkan satuan pendidikan aman bencana”.

Sekretaris BPBD Kota Jayapura, Corina Kawer, S.E mewakili Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J. Rampi, S. Sos., M.M mengatakan, untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa serta guru dalam menghadapi bencana.

Program ini bertujuan melindungi warga sekolah dan lingkungan dari bahaya bencana serta memastikan keberlangsungan layanan pendidikan saat bencana.

Sosialisasi juga mencakup pengetahuan dan praktik-praktik kesiapsiagaan, seperti simulasi dan evakuasi aman agar membangun budaya siaga bencana yang kuat melalui kegiatan sosialisasi yang sistematis dan berkelanjutan.

“Kegiatan sosialisasi ini bertujuan membangun budaya siaga dan mengurangi risiko bencana dengan memberikan edukasi tentang respons bencana dan langkah pencegahan termasuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan evakuasi saat terjadi bencana,” ujar Kawer.

BPBD Kota Jayapura menjelaskan pentingnya mitigasi dengan cara menjaga lingkungan, mematuhi aturan bangunan tahan gempa, serta menghindari pemicu bencana alam.

Pemerintah kota juga mengupayakan peta potensi bencana dan simulasi evakuasi bagi warga dalam zona rawan gempa dan tsunami karena lokasinya yang pesisir

Selain itu, sosialisasi sehari penuh kepada 50 siswa SLB Negeri 1 Jayapura mengenai mitigasi gempabumi supaya warga sekolah yang rentan, memiliki pemahaman dan keterampilan menghadapi bencana agar bisa mengurangi risiko korban.

Dengan sosialisasi dan pelatihan tersebut, BPBD Kota Jayapura berharap SLBN mampu menjadi lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.

“Rata-rata kesiapsiagaan keseluruhan siswa SLBN tersebut tergolong “hampir siap”. Untuk itu sangat diperlukan sosialisasi, simulasi evakuasi, dan pelatihan agar siswa SLBN yang rentan dapat bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi,” ujar Kawer.

Pendekatan kesiapsiagaan bencana pada siswa SLBN disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka sehingga materi dan metode edukasi efektif, termasuk penggunaan metode visual atau buku khusus untuk meningkatkan pemahaman.

BPBD dan sekolah berperan besar dalam fasilitasi sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana di SLBN guna meminimalisir risiko cedera dan korban jiwa di kalangan penyandang disabilitas.

“Evaluasi terkait tas siaga, pelatihan penanganan korban, peringatan alarm bahaya, titik kumpul, jalur evakuasi,” ujar Kawer.

Kepala SLBN 1 Jayapura, Kamino, S.Pd., M.M berharap, meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan risiko dan penanganan bencana bagi siswa penyandang disabilitas dan tenaga pendidik.

Agar kegiatan sosialisasi dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak terkait untuk efek yang lebih luas.

Sosialisasi membantu siswa dan guru memahami tindakan yang harus diambil sebelum, saat, dan sesudah bencana agar dapat bertindak cepat dan tepat.

Selain itu, mendorong adanya simulasi praktis dan kegiatan nyata, misalnya menanam pohon atau simulasi evakuasi, agar ilmu dapat diaplikasikan di lapangan.

Kepala SLB juga berharap sosialisasi ini bermanfaat dan terus ada kegiatan lanjutan untuk menjaga kesiapsiagaan siswa dan lingkungan sekolah.

“Sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang siap menghadapi bencana dengan langkah-langkah efektif baik secara pendidikan maupun simulasi praktik,” ujar Kamino.

 

(lrh)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *